Purwokerto, Serayunews.com- Badan Pusat Statistik Banyumas mencatat inflasi kota Purwokerto bulan Mei 2020 masih terkendali meskipun ada kenaikan. Yakni terjadi inflasi sebesar 0,19 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,80 pada April 2020 menjadi 104,00 pada Mei 2020.
Kepala BPS Purwokerto, Edy Aprotuwiyono mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga di beberapa kelompok pengeluaran dominan, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumahtangga sebesar 0,36 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan 0,34 persen, kelompok transportasi 0,12 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,03 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya.
“Kelompok yang mengalami perubahan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumahtangga, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran,” katanya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Purwokerto, Samsun Hadi mengatakan di tengah pandemi dan usai lebaran inflasi di Purwokerto masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional tahun 2020 sebesar tiga persen plus minus satu persen.
“Inflasi bulan Mei di Purwokerto lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi di Jawa Tengah maupun nasional sebesar 0,07 persen,” ujarnya.
Inflasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan pencapaian bulan lalu yang mengalami deflasi 0,08 persen.Samsun Hadi memprediksi, pada Juni 2020 Purwokerto akan mengalami infalsi 0-0,20 persen yang bersumber dari risiko meningkatnya harga komoditas makanan seperti cabai dan beras, kemudian emas dan rokok.
“Akan tetapi inflasi pada Juni 2020 di Purwokerto di perkiraan tertahan oleh normalisasi harga pada beberapa komoditas makanan seiring dengan berlalunya periode Ramadan dan Lebaran. Masuknya musim panen bwang merah pada akhir Mei juga diperkirakan menahan inflasi pada Juni,” kata dia. (Alfi)