Banjir dengan kedalaman 80 hingga 100 sentimeter di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas tak menghalangi sejumlah warga yang berada di desa tersebut untuk tetap mencari rezeki. Yakni dengan menyediakan jasa angkut kendaraan roda dua bagi pengemudi yang hendak melintas.
Dengan gerobak kayu seadanya, Jiwan (56), Naswan (58) dan Ridi (52) menunggu di bibir jalan yang terendam banjir. Sembari menawarkan pengendara sepeda motor ojek banjir yang hendak melintasi jalan penghubung Kecamatan Patikraja-Banyumas atau yang juga disebut jalur Patikraja-Kaliori itu. Rp 15 ribu untuk sekali angkut kendaraan beserta pengemudinya, melintasi jalan yang terendam banjir hingga 300 meter.
Sejak pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, mereka bertiga sudah menarik hingga 15 orang lebih. Jiwan menceritakan awal mula dirinya dan dua rekannya menjalani bisnis itu, dimana sebelumnya ada beberapa orang yang hendak melintas. Namun, macet di tengah jalan karena mesinnya terendam air.
“Tadinya tidak memasang tarif, banyak yang minta tolong-tolong, karena mereka ingin menyeberang. Kemudian karena banyak yang minta tolong, akhirnya ada yang menawarkan imbalan, kami bilang seikhlasnya saja,” kata dia.
Namun, lama kelamaan banyak orang yang memberikan imbalan di atas Rp 10 ribu. Hingga akhirnya mereka bertiga sepakat untuk memasang tarif Rp 15 ribu sekali jalan.
“Kita angkut sepeda motor dan orangnya sekalian. Kita bertiga yang mendorong,” ujarnya.
Sementara itu menurut Ridi, dengan pekerjaan barunya itu, ia mengaku cukup menguntungkan. Dimana hasilnya dibagi tiga untuk membuat dapurnya mengebul.
“Kebetulan rumah saya juga sempat terkena banjir. Jadi lumayan buat beli sembako, karena beras dan bumbu dapur ada yang terendam air,” kata dia.