SERAYUNEWS – Cara operasi mesin mobil listrik bersama dengan komponen-komponennya merupakan aspek yang penting untuk dipelajari oleh para pemilik.
Dengan memahami cara operasi mesin mobil listrik, pemilik kendaraan dapat mengetahui jika terdapat masalah.
Mobil listrik memanfaatkan baterai lithium-ion untuk menyimpan energi listrik. Selanjutnya, baterai ini berperan seperti tangki bensin pada mobil biasa.
Energi listrik yang tersimpan tersebut akan menggerakkan motor. Baterai pada mobil listrik akan menyimpan arus searah (DC). Sementara itu, motor listrik umumnya memerlukan arus bolak-balik (AC).
Oleh sebab itu, dibutuhkan inverter untuk mengubah arus listrik dari DC menjadi AC agar motor dapat berfungsi.
Setelah diubah oleh inverter, inverter akan mengatur kecepatan dan torsi motor listrik. Motor listrik pada akhirnya mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor ini secara langsung menggerakkan roda tanpa memerlukan transmisi yang rumit seperti pada mobil berbahan bakar fosil.
Selanjutnya, torsi akan secara instan memungkinkan akselerasi yang lebih cepat dan efisien.
Ketika pengemudi mengerem, motor listrik berfungsi sebagai generator. Energi kinetik dari roda diubah kembali menjadi listrik dan disimpan dalam baterai.
Sistem inilah yang kemudian akan meningkatkan efisiensi energi serta memperpanjang jarak tempuh.
Sebagai catatan, mobil listrik biasanya dilengkapi dengan ECU (Electronic Control Unit).
Komponen ini yang mengatur aliran energi dari baterai menuju motor. ECU juga memastikan efisiensi daya, keamanan, serta kenyamanan saat berkendara.
Mobil listrik memiliki beragam komponen mobil listrik dan desain mesin mobil listrik yang cukup berbeda dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.
Agar lebih jelas dan memahami cara kerja mesin mobil listrik, berikut adalah berbagai komponen mobil listrik , sesuai dengan penjelasan di laman AFDC.
Komponen mobil listrik yang pertama adalah baterai. Di kendaraan listrik, baterai menyediakan tenaga untuk menyalakan mesin serta semua aksesori.
Berikutnya adalah port pengisian daya. Komponen ini memungkinkan mobil listrik terhubung ke sumber daya eksternal untuk mengisi daya baterai traksi.
Selanjutnya adalah konverter DC/DC. Bagian ini mengubah daya DC bertegangan lebih tinggi dari paket baterai traksi menjadi daya DC bertegangan lebih rendah untuk menjalankan aksesori kendaraan dan mengisi ulang baterai tambahan.
Komponen mobil listrik ini menggunakan daya dari paket baterai traksi. Kemudian, komponen ini berfungsi untuk menggerakkan roda kendaraan.
Beberapa mobil listrik memanfaatkan generator motor yang menjalankan fungsi penggerak dan regenerasi.
Komponen mobil listrik ini akan menarik listrik AC yang masuk, yang disuplai melalui port pengisian daya.
Komponen ini akan mengonversinya menjadi daya DC untuk mengisi baterai traksi.
Pengisi daya ini juga berinteraksi dengan peralatan pengisian daya dan memantau karakteristik baterai seperti voltase, arus, suhu, dan status pengisian daya saat proses pengisian berlangsung.
Selain itu, komponen mobil listrik ini mengatur aliran energi listrik dari baterai traksi, serta mengontrol kecepatan motor traksi listrik dan torsi.
Kemudian, komponen ini menjaga kisaran suhu operasional yang tepat untuk mesin, motor listrik, elektronika daya, dan komponen lainnya.
Komponen mobil listrik ini berfungsi untuk menyimpan listrik bagi motor traksi listrik.
Komponen mobil listrik ini bertugas untuk memindahkan tenaga mekanis dari motor traksi elektrik ke roda.
Pengetahuan seperti ini sangat penting bagi pemilik mobil listrik, agar dapat segera mengambil langkah antisipasi jika terdapat gejala yang tidak beres pada mobilnya.***