SERAYUNEWS – Bagi seorang muslim, pasti sudah tidak asing dengan sidang isbat. Hal yang kita tunggu ketika penentuan awal bulan Ramadan dan Idhulfitri.
Namun, sebenarnya kita perlu mengetahui apa itu sidang isbat serta cara melaksanakannya. Jadi, kita tahu penentuan awal bulan Ramadhan tersebut.
Dalam artikel kali ini, kami berusaha menjelaskan apa itu sidang isbat serta cara dan kriterianya. Hal ini semoga membantu rasa penasaran kamu sebagai muslim yang taat.
Sidang isbat merupakan sidang yang dilakukan untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah.
Kementrian Agama beserta para ahli yang berkompeten menyelenggarakan pelaksanaan sidang isbat. Sidang isbat biasa dilakukan untuk menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal.
Sejatinya sidang isbat bukan hanya menjadi patokan untuk menentukan awal bulan Hijriyah. Namun, sidang ini bisa digunakan untuk menentukan suatu hal kebenaran yang harus banyak orang ketahui.
Pelaksanaan sidang isbat berlangsung untuk menentukan awal Ramadan dan Idulfitri, pelaksanaannya secara terbuka dan biasanya televisi menyiarkan kepada publik.
Hal ini untuk mengetahui kebenaran. Para ahli falak beserta staf ahli, perwakilan dari pemerintah dan organisasi muslim berkumpul untuk memutuskan hal tersebut.
Nantinya, ada beberapa patokan-patokan yang menjadi landasan untuk menentukan keputusan. Pantauan hilal menjadi hal yang mutlak pada sidang isbat penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal ini.
Setelah berdiskusi antar delegasi secara mendalam, pemerintah mengambil keputusan yang sifatnya tidak mengikat. Sesuai kesepakatan tersebut, jika ada yang memiliki tolak ukur sendiri juga bukan sebagai tindakan melanggar hukum.
Hari raya Idulfitri merupakan hari yang paling umat Muslim nantikan, selama sebulan menjalani puasa Ramadan, lalu Idulfitri menyucikan.
Untuk itu, ada kriteria sendiri dalam menentukan kapan jatuhnya hari raya Idulfitri di Indonesia.
Untuk metode dan kriterianya sendiri menggunakan dua cara yaitu hisab dan rukyat. Dua cara itu mampu dipertanggungjawabkan karena sudah ada dari dulu.
Hisab adalah metode perhitungan hilal dengan metode matematis serta astronomi atau ilmu falaq. Hal ini penting karena sebagai tolak ukur penentu awal bulan Syawal atau Idul Fitri.
Sementara itu, rukyat sendiri merupakan pengamatan secara langsung bulan pada akhir bulan hijriyah, untuk menentukan awal Ramadan atau Idulfitri.
Pengamatan rukyat ini berlangsung ketika matahari terbenam. Bentuk hilal yang redup, tipis serta cepat ini membuat rukyat sangat penting untuk hal penentuan Idulfitri tersebut.
Demikian artikel pembahasan sidang isbat, cara, dan kriterianya. Semoga bermanfaat untuk kita yang akan menjalankan ibadah puasa dan Idulfitri nanti.***(Umi Uswatun Hasanah)