Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Ir Suryo Banendro MP mengatakan, perkembangan nilai ekonomi dari komoditas kopi terus membaik. Oleh karena itu, Pemprov sangat komitmen untuk mengembangkan produksi kopi di Jateng. Terlebih, menurut dia Jateng memiliki karakteristik kopi tersendiri.
“Pemprov Jateng memfasilitasi berdirinya komunitas kopi yang dimotori kaum muda. Saat ini di Jawa Tengah masing-masing memiliki ciri khas kopi tersendiri. Kami juga akan memfasilitasi komunitas kopi semacam koperasi di Temanggung untuk membuka café,” kata Ir Suryo Banendro, usai penanaman bibit kopi di kompleks wisata Greenlandfern Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Jumat (16/10/2020) siang.
Disampaikan, untuk Purbalingga mendapatkan bantuan 5425 batang bibit kopi. Bibit yang di tanam di kawasan Kutabawa ini jenisnya Arabika. Jenis ini dianggap yang paling cocok.
“Pasalnya kopi Arabika dapat hidup subur pada ketinggian diatas 800mdpl, sedangkan desa Kutabawa sendiri memiliki ketinggan 1640mdpl,” kata dia.
Pjs Bupati Sarwa Pramana yang turut dalam penanaman menyampaikan, bantuan bibit diserahkan ke masyarakat sekitar hutan di wilayah Kabupaten Purbalingga. Sekitar 5000 bibit itu dibagikan untuk lima desa di dua kecamatan.
“Masing-masing empat desa di Kecamatan Karangreja dan satu desa di Kecamatan Karangjambu,” katanya.
Dia meminta para petani merawat dengan baik tanaman kopinya. Bibit ini, lanjutnya hanya butuh waktu sekitar 3 tahun sudah berbuah. Pihaknya juga minta Perhutani untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan di Desa Kutabawa dan sekitar Gunung Slamet.
“Harapannya 3.5 tahun mendatang dapat dijumpai terobosan ekonomi yang bagus seperti berkembangnya cafe-cafe di hamparan terbuka seperti di kawasan Greenlandfern ini dan bisa menyejahterakan lingkungan sekitar,” kata Sarwa.