SERAYUNEWS – Jalur pendakian Gunung Slamet, termasuk melalui Posko Pendakian Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, akan Tutup sementara mulai, Jumat (28/2/2025). Penutupan ini dalam rangka menyambut bulan Ramadan.
Penanggung jawab Posko Pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Syaiful Amin, membenarkan keputusan ini.
“Ini menjadi kesepakatan Forum Lingkar Slamet yang di dalamnya terdapat organisasi pecinta alam. Selama Ramadan tahun ini, pendakian Gunung Slamet tutup,” terangnya kepada serayunews.com, Kamis (27/2/2025).
Selain untuk menghormati bulan suci Ramadan, penutupan ini juga bertujuan untuk pemeliharaan ekosistem di sekitar jalur pendakian.
“Jadi waktu satu bulan ini untuk perawatan dan sekaligus menghormati bulan Ramadan,” ungkapnya.
Terkait kapan jalur pendakian kembali buka, pihaknya belum bisa memastikan. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, jalur yang ditutup selama Ramadan biasanya buka kembali dua atau tiga hari setelah Idul Fitri.
“Untuk tahun ini akan kami informasikan secepatnya kapan jalur pendakian buka lagi,” tandasnya.
Gunung Slamet adalah gunung berapi kerucut tipe A dengan ketinggian 3.432 mdpl. Gunung ini terletak di perbatasan lima kabupaten, yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Gunung Slamet terkenal sebagai gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di Pulau Jawa, serta memiliki curah hujan tahunan tertinggi di Indonesia, mencapai 8.134 mm per tahun.
Gunung Slamet juga merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.
Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Slamet sempat tutup, Senin (13/5/2024) akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Jalur pendakian kemudian kembali buka pada 10 Agustus 2024 setelah kondisi aman.