Purwokerto, serayunews.com
Peserta aksi, Alfan Maulana Akbar yang juga Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menjelaskan, aksi tersebut sebagai bentuk sikap mereka menolak kenaikan BBM dari pemerintah.
Ia menyebut, pemerintah tukang prank alias penipu, karena sebelumnya menyatakan BBM tidak akan naik tapi sekarang justru naik.
“Ada statment dari Presiden Jokowi, awal Juli pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM. Agustus ada wacana kenaikan, tapi ternyata juga tidak. Beberapa hari lalu, rakyat kena prank pemerintah dengan adanya kenaikan BBM secara mendadak di siang bolong,” kata dia.
Alfan bersama rekan-tekannya menyatakan, kenaikan harga BBM sangat menyulitkan masyarakat ekonomi bawah yang masih sangat membutuhkan subsidi dari pemerintah.
Aspirasi tersebut disampaikan kepada DPRD Kabupaten Banyumas dan bupati Banyumas, agar menandatangani tuntutan mereka serta sepakat untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM.
“Untuk sementara belum ada rencana (aksi di Jakarta, red) kalau ada seruan kita akan diskusikan bersama. Kalau harus ke Jakarta, kita berangkat!” kata dia.