SERAYUNEWS-Meski akan memudahkan tugas bagi guru dalam pembelajaran, teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tentu memiliki kelemahan, untuk itu para guru harus berhati-hati dalam menggunakannya.
Hal itu diungkapkan oleh Duta Teknologi Desi Putrianasari dalam kegiatan In House Training (IHT) bertajuk Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMAN 1 Sigaluh, Kamis (5/12/2024).
“Saat ini, semua bahan pembelajaran maupun media pembelajaran sampai dengan asesmen sangat banyak tersedia di AI. Namun, isi dari materi tersebut belum tentu valid, untuk itu, guru harus ekstra hati-hati dan selektif salam memilihnya. Sehingga, metode tersebut tepat digunakan saat pembelajaran pada siswa,” katanya.
Menurutnya, berbagai fitur ditawarkan oleh penyedia AI, dan dalam pelatihan ini dia mengenalkan kepada guru-guru SMAN 1 Sigaluh tentang Asisten Guru yang ada di Platform Merdeka Mengajar (PMM), Gemini, dan Chat GPT.
“Di PMM beragam konten bisa didapatkan. Kita juga bisa membuat banyak hal, mulai perencanaan sampai evaluasi pembelajaran. Sangat membantu guru dalam mengefektifkan waktu. Tinggal membuat kalimat perintah atau prompt yang tepat, sehingga bahan yang kita butuhkan tepat,” katanya.
Dalam membuat perintah kepada AI, Desi memberikan tips agar menggunakan bahasa alami, kalimat jelas dan ringkas, konteks yang jelas dan kata kunci yang relevan.
Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo berharap dengan pelatihan ini menjadikan para guru semakin profesional dalam mengajar. “Dengan bantuan AI, kita berharap pembelajaran menjadi semakin menarik dan anak-anak lebih suka belajar. Teknologi adalah dunia anak-anak. Para guru harus berusaha menguasai agar bisa menyelesaikan diri dengan siswa,” ujar Antono.
“Ini sangat membantu karena di AI apa-apa ada. Bahan-bahan ajar menjadi lebih mudah diperoleh dengan beragam jenis. Sangat membantu guru jaman sekarang, tetapi kita juga harus berhati-hati dalam memilih materi dan menggunakannya,” ujarnya.