Purwokerto, serayunews.com
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Samsun Hadi mengatakan, secara tahunan, inflasi di Purwokerto dan Cilacap tercatat masing-masing sebsar 1,31% (yoy) dan 1,27% (yoy) berada di bawah rentan target inflasi sebesar 3±1%.
“Inflasi didorong oleh meningkatnya harga komoditas utama seperti cabai rawit, seiring dengan dimulainya off-season pada siklus tanam komoditas tersebut. Selain itu, inflasi Cilacap juga didorong oleh meningkatnya biaya pendidikan, sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022. Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga komoditas pada sub kelompok perternakan, seperti daging ayam ras dan telur ayam ras, sejalan dengan permintaan masyarakat yang terus menurun selama bulan Juli 2021,” kata dia, Selasa (3/8).
Sementara itu perkembangan inflasi di Purwokerto pada bulan Juli 2021, mengalami inflasi sebesar 0,09% (mtm) atau 1,31% (yoy) dan 0,69% (ytd). Kondisi tersebut cukup meningkat secara signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, dimana Purwokerto mengalami deflasi sebesar 0,20% (mtm).
“Inflasi yang terjadi di Purwokerto terpantau lebih tinggi dibandingkan inflasi Jawa Tengah dan nasional yang tercatat masing-masing sebesar 0,06% (mtm) dan 0,08% (mtm). Inflasi pada periode ini didorong oleh peningkatan harga pada kelompok komoditas Perumahan, Air, Listrik, Dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil 0,03% (mtm) dan kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,02% (mtm). Namun, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh kelompok Pendidikan yang mengalami deflasi dengan andil -0,02% (mtm),” katanya.
Jika dilihat dari komodistasnya, inflasi Purwokerto utamanya bersumber dari penurunan harga cabai rawit, sampo, bawang merah, bimbingan belajar, dan mobil. Di sisi lain, inflasi tertahan oleh penurunan harga daging ayam ras, beras, sekolah menengah pertama, telur ayam ras, dan minyak goreng.
“Secara tahunan, Purwokerto tercatat mengalami inflasi sebesar 1,31% (yoy). Inflasi tersebut relatif terkendali dan berada di bawah rentang sasaran inflasi 2021 sebesar 3%±1% (yoy). Capaian inflasi tahunan pada bulan Juli 2021 lebih rendah dibandingkan rata-rata historis inflasi bulan Juli dalam dua tahun terakhir (2019 s.d 2020) yang sebesar 1,88% (yoy),” kata dia.
Sedangkan secara tahunan Cilacap tercatat mengalami inflasi sebesar 1,27% (yoy). Inflasi tersebut relatif terkendali dan berada di bawah rentang sasaran inflasi 2021 sebesar 3%±1% (yoy). Capaian inflasi tahunan pada bulan Juli 2021 juga lebih rendah dibandingkan rata-rata historis inflasi bulan Juli dalam dua tahun terakhir (2019 s.d 2020) yang sebesar 1,46% (yoy).
“Perkiraan Inflasi di Purwokerto dan Cilacap selama Tahun 2021, diperkirakan terkendali dan berada di dalam rentang sasaran target inflasi 3±1% (yoy). Adapun risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi ke depan antara lain perkembangan permintaan domestik khususnya rumah tangga yang terganggu sebagai upaya mengurangi tersebarnya Pandemi Covid-19, serta berbagai upaya pemulihan ekonomi nasional termasuk bantuan pemerintah untuk para pelaku usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19,” kata dia.