Purwokerto, serayunews.com
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan dari data yang diperoleh pihaknya, Banyumas berada di lima Kabupaten yang ada di Jawa Tengah, dimana ada masyarakat yang dikategorikan dalam kemiskinan ekstream.
“Jadi nanti akan ada bantuan, dimana hal itu merupakan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat,” ujar dia, Selasa (12/10).
Sementara itu menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, Suprih Handayani menjelaskan ada 225 ribu penduduk Kabupaten Banyumas yang termasuk dalam kategori miskin, atau 13.26 persen dari total masyarakat Kabupaten Banyumas. Sedangkan 109 ribu orang dikategorikan kemiskinan esktream.
“Hal ini terjadi karena kondisi geografis Banyumas yang luas. Kemudian juga akibat dari pandemi ini, dampaknya cukup besar banget sebanyak 14 ribu miskin baru,” ujar dia.
Suprih menjelaskan, meski angka kemiskinan terbilang cukup besar, namun sebenarnya sejak tahun 2013 angka kemiskinan di Banyumas berangsur menurun. Dimana pada tahun 2013 angka kemiskinan di Banyumas mecnapai 18.44 persen, kemudian data pada tahun 2019 angka kemiskinan mengalami penurunan hingga 12.53 persen.
“Memang untuk tahun ini angka kemiskinan dari 12.53 persen naik menjadi 13.26 persen atau naik 1.8 persen dari sebelumnya,” katanya.
Dari data tersebut, Banyumas bahkan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, dimana bantuan tersebut bakal diberikan kepada 25 desa di lima kecamatan atau mengcover 6.000 jiwa.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades), Widarso menjelaskan, daerah yang mendapatkan bantuan tersebut yakni di Kecamatan Cilongok, Pekuncen, Wangon, Kedungbanteng dan Rawalo.
“Di Kecamatan Cilongok sendiri ada lima desa, yaitu Gunung Lurah, Karangtengah, Langgong Sari, Panusupan, Sokawera. Di Kecamatan Pekuncen ada di Desa Cikembulan, Karangkemiri, Krajan, Pekuncen dan Tumiyang. Di Kecamatan Wangon, ada di Desa Banteran Klapagadng, Klapa Gading Kulon, Pengadegan, Randegan. Di Kecamatan Kedungbanteng ada di Desa Baseh, Beji, Dawuhan Wetan, Kebocoran, dan Kutaliman. Di Kecamatan Rawalo ada di Desa Losari, Sidamulih, Tipar, Sanggreman,” kata dia.
Parameter kemiskinan di Banyumas, menurut Widarso yakni tingkat konsumsi di bawah Rp 406.250 ribu. Angka Banyumas sendiri cukup tinggi dibandingkan dengan Purbalingga yang mencapai Rp 375.119, kemudian di Cilacap Rp 351.000, Banjarnegara Rp 318.000.
“Dari data Kamis sekitar 29 ribu KK atau 109 ribu jiwa masuk dalam kategori miskin. Selain mendapatkan bantuan warga di 25 desa di lima kecamatan bakal mendapatkan pelatihan,” ujarnya.