SERAYUNEWS – Ada mitos unik yang sangat dipercaya oleh warga desa Kedung Legok, Purbalingga, yakni tentang kuda.
Warga Desa Kedung Legok, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga tidak sengaja tidak memelihara kuda agar tidak celaka.
Desa Kedung Legok merupakan desa yang terletak di wilayah paling selatan di Purbalingga.
Dilewati oleh Sungai Serayu, desa ini berbatasan langsung dengan Banjarnegara dan memiliki geografis alam yang bagus.
Di Desa Kedung Legok ini ada mitos yang beredar bahwa tidak boleh memelihara kuda hingga tidak boleh mengadakan pentas kesenian jathilan atau kuda lumping.
Mitos ini dipercaya sudah ada sejak jaman nenek moyang mereka dulu. Barangsiapa melanggar, dipercaya akan celaka.
Ada seorang putri bernama Putri Puspasari dari Kerajaan Majapahit yang lewat di sebuah jalan yang banyak lubang dan air menaiki kudanya.
Akibatnya, kuda tersebut terperosok ke dalam kolam yang lumayan dalam sehingga baik kuda maupun sang putri meninggal di lokasi kejadian.
Peristiwa ini pula yang membuat masyarakat menamai desa ini Kedung Legok. Masyarakat juga percaya apabila kuda dapat membahayakan mereka.
Meski sudah berada di jaman modern, namun mitos larangan memelihara kuda ini masih kuat dipercaya masyarakat.
Pasalnya dulu sempat ada orang yang tidak tahu larangan tersebut dan akan memasuki desa Kedung Legok menggunakan kudanya.
Kuda tersebut meringkik ketakutan dan menolak untuk masuk ke wilayah tersebut. Di cerita lain, ada warga desa Kedung Legok yang nekat memelihara kuda. Namun beberapa minggu setelahnya, ia meninggal dunia.***