SERAYUNEWS- Mobil mogok? Jangan panik, ada montir mobil panggilan di Banjarnegara yang siap panggil kapan dan kemana pun 24 jam.
Adalah Ahmad Nurdianto yang lebih akrab dengan sapaan Sapran ini, montir mobil warga Desa Gemuruh Kecamatan Bawang Banjarnegara.
Dia menjadi montir, bersama dengan 2 anak laki-lakinya yakni Bayu dan Aji. Sapran sendiri, tinggal di Desa Gemuruh RT 01 RW 08 Dusun Kaliwuluh Banjarnegara.
“Cukup telpon atau WhatsApp saja ke nomor 081 999 769 191. Nomor ini aktif 24 jam,” katanya, Kamis (21/9/2023).
Sapran mengaku, jadi montir bukan dari kursus atau sekolah otomotif. Dia punya keahlian karena sejak kecil, pernah ikut seorang juragan material sekitar tahun 1975 silam. Saat itu, di Banjarnegara masih ada kereta api.
Oleh sang juragan, dia berlatih menyetir hingga akhirnya di percaya bertanggung jawab atas mobil Colt tahun 1974 untuk angkutan Banjarnegara – Purwokerto.
“Mobil saat itu sering bermasalah, saya selalu berusaha mencari solusinya sendiri dan berhasil,” kata pria umur 65 tahun ini.
Sudah tak terhitung mobil rusak yang dia perbaiki, mulai dari ganti kampas kopling, kelistrikan sampai turun mesin.
“Segala merk mobil, kami pastikan bisa perbaiki walaupun butuh waktu,” katanya.
Dia pernah di telpon orang yang mogok di Purbalingga, tengah malam dan kondisi hujan. Dia tetap berangkat, karena selain sudah menjadi pekerjaannya, dia juga selalu meniatkan untuk menolong orang.
Sapran juga sering dapat panggilan ke luar kota, bahkan luar pulau untuk memperbaiki mobil atau truk.
“Hampir semua tukang ojek di Banjarnegara, mengenal saya. Pokoknya, kami selalu siap terima panggilan jika ada masalah kerusakan mobil,” katanya.
Bayu, anak Sapran mengaku dia juga bisa tahu dan paham otomotif karena sering di ajak oleh bapaknya.
“Kami tidak pernah pasang tarif, seiklasnya saja. Alhamdulillah, rezeki selalu ada dan di cukupkan. Ini karena keikhlasan kami saat menjawab masalah otomotif. Kami juga tidak membuka bengkel di rumah,” katanya.
Selain servis mesin dan kelistrikan, Bayu juga siap melayani repair body hingga pengecatan.
“Semua kami kerjakan di rumah, bersama bapak dan adik saya,” katanya.