SERAYUNEWS- Suasana duka menyelimuti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, pada Senin pagi, 21 April 2025.
Di tengah kesedihan mendalam keluarga, sebuah aksi penuh empati dari anggota kepolisian menyentuh hati banyak orang.
Aiptu Mualim, Kanit Binmas Polsek Buluspesantren, terekam membantu proses pemakaman dengan cara yang tak biasa.
Tanpa ragu, ia turun langsung ke liang lahat untuk menggali makam anak dari sahabat lamanya, Jamjuri yang tengah berduka mendalam.
Peristiwa ini berawal dari kabar duka yang Aiptu Mualim terima pada malam sebelumnya. Jamjuri, sahabat yang telah ia kenal sejak lama, mengabarkan bahwa kakaknya meninggal dunia di Kabupaten Pati.
Belum sempat proses pemakaman selesai, kabar duka kedua datang—anaknya yang berada di Kebumen juga mengembuskan napas terakhir.
Dengan kondisi terdesak dan tak memungkinkan untuk hadir di dua tempat sekaligus, Jamjuri meminta bantuan kepada Aiptu Mualim.
Meski tengah menjalankan tugas dinas, tanpa pikir panjang, sang polisi segera turun tangan membantu.
Pagi harinya, mengenakan seragam lengkap, Aiptu Mualim hadir di TPU Desa Bocor. Ia tak sekadar berdiri mengatur prosesi, melainkan ikut menggali makam.
Bagi Aiptu Mualim, ini adalah bentuk solidaritas dan wujud nyata rasa empati terhadap sahabatnya yang tengah hadapi ujian begitu berat.
“Saya tahu tidak bisa menghilangkan kesedihannya. Tapi setidaknya, saya bisa meringankan beban itu sedikit saja,” ungkapnya dengan suara lirih dikutip dari akun Instagram Polres Kebumen, Selasa (22/4/2025).
Setibanya Jamjuri di Kebumen, proses pemakaman telah selesai. Ia hanya bisa menatap gundukan tanah merah, tempat anaknya terbaring.
Air mata tak terbendung, namun di balik itu, ada rasa haru dan terima kasih yang mendalam terhadap sang sahabat yang sudah bertindak lebih dari sekadar teman.
Tindakan Aiptu Mualim pun mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Di media sosial, warganet memuji ketulusan dan keteguhan hati sang polisi.
Banyak yang menyebutnya sebagai teladan nyata dari nilai kemanusiaan dan semangat gotong royong yang masih kental di masyarakat Kebumen.
Apa yang dilakukan Aiptu Mualim menjadi bukti bahwa polisi bukan hanya pelindung dan pengayom masyarakat dalam arti formal. Tetapi juga bagian dari komunitas yang siap hadir di saat-saat paling sulit.
Kepedulian seperti ini menjadi semangat baru dalam mempererat hubungan antara aparat dan warga.