SERAYUNEWS – Qonita Qotrunnada atau Nada, peserta berbakat asal Banyumas, berhasil menembus babak 12 besar dalam ajang Panggung Aksi Indosiar 2025.
Penampilan Nada yang luar biasa tidak hanya memukau penonton, tetapi juga mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri.
Pada babak 16 besar yang digelar Minggu (16/3/2025), Nada tampil dengan penuh percaya diri dan menyampaikan pesan mendalam dalam tausiyahnya.
Dalam penampilannya, Nada menyoroti fenomena kehidupan masa kini, di mana banyak orang yang hidup dalam kemaksiatan tetapi tetap terlihat sukses dan bahagia.
Menurut siaran di YouTube Indosiar, Nada mengingatkan bahwa kondisi tersebut bisa jadi merupakan tanda istidraj, yaitu ujian berupa kenikmatan dunia yang diberikan Allah kepada mereka yang terus berbuat dosa tanpa merasa bersalah.
Istidraj terjadi ketika Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seseorang, tetapi hal itu justru semakin menjauhkannya dari Allah. Seolah-olah hidupnya penuh keberuntungan, padahal itu adalah jebakan yang perlahan menjerumuskan.
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa istidraj terjadi ketika seseorang terus-menerus berbuat dosa, namun Allah tidak segera menghukumnya. Justru sebaliknya, ia malah diberikan lebih banyak kenikmatan dunia.
Allah telah memperingatkan dalam Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 44:
“Hingga ketika mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.”
Na’udzubillah min dzalik.
Bagaimana kita bisa mengetahui seseorang sedang mengalami istidraj? Berikut tiga tanda utamanya:
Jika seseorang terus mendapatkan kekayaan, jabatan, dan popularitas, tetapi justru semakin malas beribadah, maka perlu waspada! Bisa jadi itu bukan berkah, melainkan istidraj.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadis riwayat Ahmad:
“Apabila kamu melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sedangkan dia terus-menerus dalam kemaksiatan, maka itu adalah istidraj.”
Jangan sampai kita seperti Qarun, yang akhirnya ditelan bumi karena kesombongan dan keengganannya berbagi.
Agar tidak terjebak dalam istidraj, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:
Nada mengajak kita untuk muhasabah diri. Jangan sampai kita merasa nyaman dalam kemaksiatan hanya karena hidup terasa mudah dan lancar. Bisa jadi itu bukan tanda cinta dari Allah, melainkan ujian keimanan.
Semoga kita semua dijauhkan dari istidraj dan diberikan nikmat yang berkah. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Penampilan inspiratif Nada membuatnya sukses melangkah ke babak 12 besar. Pesan moral yang ia sampaikan berhasil menggugah hati banyak orang.
Dukungan untuk Nada terus mengalir, dan publik menantikan penampilannya selanjutnya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga penuh makna.***