Advertisement
Advertisement
Cilacap, Serayunews.com- Seorang nahkoda kapal pengangkut batubara, Kapal MV Aurora Cristine, ditemukan meninggal dunia di kamarnya pada Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB. Jenazah dievakuasi oleh petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Satpolair Polres Cilacap.
Pada Senin sore.
Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya melalui Kasatpolair AKP Huda Syafi’i mengatakan jika sebelum jenazah dievakuasi, seluruh awak kapal MV Aurora Cristine diperiksa kesehatanya, dengan menggunakan rapid test.
“Seluruh awak kapal Kita periksa menggunakan rapid test, dan hasilnya semuanya negatif,” katanya melalui keterangan tertulis.
Dikatakan jika nahkoda tersebut berinisial PBK (52) warga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Dia menjadi nahkoda kapal pengangkut batubara di PT Indonesia Power PLTU Bunton Kecamatan Adipala.
Sehari sebelumnya, atau pada Minggu (10/5/2020) korban berbuka puasa dengan rekan-rekannya. Pada saat itu, keadaan korban terlihat sehat dan tidak mengeluhkan sakit. Sampai akhirnya korban masuk kembali ke kamar.
Pada Senin pagi, rekannya menelpon ke kamar korban, beberapa kali. Akan tetapi tidak kunjung ada respon dari korban, sehingga ABK mendatangi kamar korban untuk memastikan.
“Karena telpon tidak juga diangkat oleh korban, sekitar pukul 12.00 WIB, ABK sepakat membuka kamar, dan ternyata pintu tidak terkunci. Saat membuka korden depan pintu, mereka melihat korban duduk di kursi kerja menghadap kesebelah kiri kapal dengan muka tengadah ke atas dan kondisi sudah meninggal dunia,” katanya.
Para ABK kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pos Pengamanan Utama PLTU Bunton.
Selanjutnya, Petugas dari KKP dan Satpolair melakukan tes kesehatan kepada seluruh kapal dengan rapid tes. Setelah hasilnya dinyatakan negatif, jenazah nahkoda kapal dievakuasi, dan dibawa ke RSUD Cilacap untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami mengevakusai korban dari kapal dan membawa ke RSUD cilacap untuk dilakukan pemeriksaan, dan dari hasil pemeriksaan luar dokter RSUD Cilacap tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan,” ujarnya.
