
SERAYUNEWS- Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kembali membuktikan daya tarik Pulau Dewata yang tak pernah pudar.
Di tengah cuaca hujan yang kerap menyelimuti akhir tahun, Bali justru tetap ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Aktivitas pariwisata bergerak dinamis, mulai dari bandara, pelabuhan, hingga pusat-pusat destinasi unggulan.
Fenomena ini menegaskan posisi Bali sebagai destinasi favorit nasional bahkan internasional saat momen libur panjang Nataru.
Lonjakan kunjungan tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga memicu peningkatan mobilitas transportasi darat, laut, dan udara.
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber berbagai indikator menunjukkan Bali tetap menjadi tujuan utama liburan, mudik, sekaligus wisata akhir tahun, meski sejumlah daerah lain di Indonesia juga mengalami lonjakan arus wisatawan.
Pulau Bali kembali menjadi pilihan utama masyarakat untuk menghabiskan libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pesona alam, budaya, serta fasilitas pariwisata yang lengkap membuat Bali selalu memiliki tempat istimewa di hati wisatawan.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat peningkatan signifikan jumlah penumpang sejak memasuki puncak libur Nataru.
Arus kedatangan wisatawan tampak stabil, baik dari penerbangan domestik maupun internasional. Selain jalur udara, wisatawan juga memadati jalur darat dan penyeberangan laut menuju Bali.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengungkapkan bahwa tren kunjungan wisatawan menunjukkan peningkatan yang konsisten.
Sepanjang tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara mencapai sekitar 6,3 juta orang. Angka tersebut meningkat menjadi 6,9 juta wisatawan pada tahun 2025.
Bahkan, hingga akhir tahun 2025, jumlah kunjungan diproyeksikan menembus angka 7 juta wisatawan. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan wisatawan global terhadap Bali sebagai destinasi yang aman, nyaman, dan layak dikunjungi sepanjang tahun.
Meski cuaca hujan kerap terjadi pada akhir tahun, hal tersebut tidak menyurutkan minat wisatawan untuk datang ke Bali. Namun, pola aktivitas wisata mengalami sedikit perubahan.
Banyak wisatawan memilih menikmati fasilitas hotel, resort, dan vila dibandingkan beraktivitas di ruang terbuka.
Hotel-hotel di kawasan Kuta, Seminyak, Canggu, hingga Ubud mencatat tingkat hunian yang tinggi. Wisatawan memanfaatkan berbagai fasilitas indoor, spa, kuliner, serta hiburan yang tetap memberikan pengalaman liburan berkualitas.
Lonjakan kunjungan wisatawan berdampak langsung pada kepadatan lalu lintas di sejumlah titik strategis Bali.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyatakan bahwa arus lalu lintas di Bali memang padat, namun masih dalam kondisi terkendali.
Sejumlah kawasan wisata seperti Canggu, Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Sunset Road terpantau ramai kendaraan. Aparat kepolisian telah disiagakan di berbagai titik untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama libur Nataru.
Selain jalur wisata di kawasan selatan Bali, Pelabuhan Gilimanuk juga mengalami kepadatan signifikan. Antrean kendaraan dari Pulau Jawa menuju Bali tampak mengular, terutama wisatawan domestik yang datang dari arah Surabaya dan sekitarnya.
Meski terjadi kepadatan, rekayasa lalu lintas dan pengaturan arus kendaraan terus dilakukan untuk meminimalisir kemacetan panjang dan menjaga kenyamanan pengguna jalan.
Tak hanya sebagai destinasi wisata, Bali juga masuk dalam daftar 10 besar daerah tujuan mudik pada libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan bersama Komdigi, BPS, dan akademisi, Bali menempati posisi kedelapan dengan proyeksi 4,31 juta pemudik.
Total pergerakan masyarakat selama Nataru diperkirakan mencapai 119,5 juta orang atau sekitar 42,01 persen penduduk Indonesia.
Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, seiring membaiknya infrastruktur transportasi dan meningkatnya minat berwisata.
Kementerian Perhubungan juga mencatat sepeda motor masih menjadi moda transportasi paling banyak digunakan selama libur Nataru. Selain itu, bus, mobil sewa, pesawat terbang, hingga kapal penyeberangan turut mengalami lonjakan penumpang.
Kondisi ini menandakan tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang sekaligus menjadi indikator positif bagi sektor transportasi dan pariwisata nasional.
Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 kembali menjadi momentum penting bagi Bali sebagai destinasi unggulan Indonesia. Meski cuaca hujan dan kepadatan lalu lintas tak terelakkan, daya tarik Pulau Dewata tetap kuat di mata wisatawan.
Dengan dukungan infrastruktur, pengamanan lalu lintas, serta layanan pariwisata yang terus ditingkatkan, Bali diprediksi akan tetap menjadi primadona wisata dan tujuan favorit masyarakat pada setiap musim liburan besar.