
SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga memastikan kesiapan menyeluruh dalam menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan fokus utama pada kesiapsiagaan bencana alam, keamanan wilayah, serta kelancaran aktivitas masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Herni Sulasti saat memaparkan kesiapan daerah dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral di Gedung Graha Adiguna, Senin (22/12/2025).
Sekda menjelaskan, kesiapan Nataru Purbalingga dilakukan secara lintas sektor, mencakup kondusivitas wilayah, ketersediaan bahan pokok dan energi, mitigasi bencana alam, transportasi, infrastruktur jalan, hingga kesiapan destinasi wisata.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri serta hasil Rapat Koordinasi Forkopimda Provinsi Jawa Tengah terkait pengamanan Natal dan Tahun Baru.
“Menjaga kondusivitas wilayah Kabupaten Purbalingga serta mendukung kelancaran arus lalu lintas dan distribusi logistik menjadi fokus utama pemerintah daerah,” ujar Sekda Herni Sulasti.
Dalam aspek pelayanan publik, Pemkab Purbalingga menyiagakan dua posko kesehatan yang beroperasi selama 24 jam, masing-masing di Alun-alun Purbalingga dan Rest Area Karangreja.
Sebanyak 38 tenaga supervisi, personel puskesmas, dan rumah sakit diterjunkan dengan sistem tiga shift.
Ambulans, obat-obatan esensial, serta peralatan medis darurat disiapkan untuk memastikan respons cepat bagi masyarakat dan pemudik.
Di sektor pengamanan, Dinas Perhubungan menurunkan puluhan personel untuk pengaturan lalu lintas, patroli mobile, serta pengamanan gereja dan pusat keramaian saat Natal dan malam Tahun Baru.
Satpol PP bersama perangkat daerah lainnya juga disiagakan guna menjaga ketertiban umum.
Untuk menjaga stabilitas kebutuhan pokok, Pemkab Purbalingga menyalurkan 1.000 paket sembako gratis dan 1.820 paket sembako subsidi dengan tingkat subsidi mencapai 57 persen.
Pemantauan harga kebutuhan pokok dilakukan setiap hari dan dilaporkan ke Posko Pangan Provinsi, dengan kondisi harga komoditas strategis dinyatakan relatif stabil.
Menghadapi potensi bencana alam selama musim hujan, Pemkab Purbalingga meningkatkan kewaspadaan mengingat wilayahnya rawan longsor, banjir, serta dampak erupsi Gunung Slamet.
Sebanyak 14 Early Warning System (EWS) telah terpasang di 11 desa. Kesiapsiagaan juga didukung lebih dari 600 relawan kebencanaan lintas organisasi, peralatan berat, serta logistik yang siap digerakkan selama masa libur Nataru.
Selain itu, Pemkab memastikan ketersediaan energi dengan penambahan alokasi LPG 3 kilogram hingga 200 persen dari alokasi harian.
Pertamina menjamin pasokan BBM dan LPG tetap aman selama masa Satgas Nataru. Kondisi infrastruktur jalan kabupaten juga dinyatakan mantap dengan tingkat kemantapan mencapai 73,38 persen dari total 952,60 kilometer.
Di sektor pariwisata, sebanyak 42 daya tarik wisata dan 32 desa wisata dipastikan siap menyambut lonjakan pengunjung selama libur Nataru.
Tim monitoring pra-Nataru diterjunkan untuk memastikan standar keselamatan, kesehatan, keamanan, dan kualitas pelayanan di setiap destinasi wisata.
Sekda menegaskan, seluruh langkah tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkab Purbalingga dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Perlu kolaborasi, koordinasi, kerja sama, dan sinergi dari seluruh stakeholder agar Kabupaten Purbalingga tetap aman dan kondusif,” tegasnya.
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif menegaskan pentingnya penguatan koordinasi dan kolaborasi unsur Forkopimcam dalam menghadapi potensi kerawanan selama Nataru.
Ia meminta seluruh camat dan Forkopimcam untuk mengintensifkan koordinasi lintas sektor serta memastikan pengamanan TNI/Polri berjalan efektif di jalur transportasi, pusat ibadah, lokasi perayaan, dan kawasan wisata.
“Camat dan Forkopimcam agar menghimbau masyarakat untuk membersihkan saluran air, memangkas pohon yang membahayakan, menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana, serta tetap tenang dan siaga menghadapi cuaca ekstrem,” ujar Bupati Fahmi.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, OPD, Forkopimcam, tokoh agama, serta unsur pengusaha yang masing-masing menyampaikan paparan kesiapsiagaan sektor terkait.