CILACAP,SERAYUNEWS.COM – Warga di perlintasan tanpa palang pintu, Desa Banaran Kecamatan Gandrungmangu heboh seketika. Sesaat sebelumnya, pengendara motor matic tersambar kereta Argowilis yang melintas di jalur kereta tersebut.
Pengendara motor yang berboncengan bersama neneknya itu, terhempas sejauh 10 meter lebih. Karena menderita luka yang cukup serius, nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan. Warga yang berada disekitar lokasi kejadian, langsung mengevakuasi kedua korban menggunakan bak terbuka.
Manajer PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban yang baru berusia sekitar 12 tahun yaitu Galser Steven Samual (12) berbocengan bersama Salbiyah (60). Mereka mengendarai sepeda motor matic warna biru bernomor polisi R 4655 NP menuju rumahnya di Desa Bulusari Kecamatan Gandrungmangu.
“Kejadianya sekitar pukul 14.40 di KM 353 Ds Banaran Kecamatan Gandrungmangun petak Gandrungmangu-Sidareja,” jelasnya kepada serayunews.com, Rabu (25/4/2018) sore.
Dikatakannya, mereka menyeberang di perlintasan liar, atau perlintasan yang dijaga. Korban diduga tidak mengetahui akan ada kereta yang melintas. Disaat bersamaan, kereta api Argowilis 5 melaju dari arah timur. Masinis kereta, sudah memberikan semobyan 35 atau membunyikan seruling lokomotif. Jarak kereta yang semakin dekat, sehingga menemper kereta jurusan Surabaya Bandung.
“Korban yang tersambar kereta itu terpental sejauh 10 meter lebih dan mengalami luka yang cukup serius. Motor korban juga mengalami kerusakan yang cukup parah,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, petugas dari PT KAI bersama Sekuriti yang menerima informasi langsung menuju lokasi kejadian. Mereka juga berkoordinasi dengan Polsek Gandrungmangu untuk mengevakuasi korban ke Puskesmas Gandrungmangu guna kepentingan visum.