SERAYUNEWS– Hujan deras di ujung tahun 2023 di hari Minggu (31/12/2023) kemarin, menjadi kisah sedih bagi sebagian masyarakat Banjarnegara di tengah gegap gempitanya perayaan pergantian tahun 2023-2024.
Bencana tanah bergerak, terjadi di Desa Sipedang Banjarmangu Banjarnegara, akibat hujan deras dengan angin pada, Minggu (31/12/2023). Tanah tersebut tepat di bawah pemukiman di RT 2 RW 3 Desa Sipedang Banjarnegara. Akibatnya, 2 rumah ambruk total, 2 rumah rusak berat, dan 1 rumah doyong.
Sarwan, Kepala Dusun 3 Desa Sipedang mengatakan, hujan deras yang turun sejak pukul 13.00 Wib menjadi bencana bagi warga.
“Sekitar pukul 17.45 WIb, terdengar suara ‘plethak-plethak’ yang sangat keras di sertai jeritan beberapa warga. Sontak warga sekitar mendatangi sumber suara, beruntun 6 rumah milik Untung, Sumardi, Sarwono, Supardi, Kutim, Nurwanto berderak bersamaan,” katanya, Senin (1/1/2024).
Saat itu juga walaupun masih hujan deras, pemilik rumah di evakuasi ketempat yang aman. Pemilik rumah tidak sempat mengamankan benda-benda berharga.
Akibat kejadian tersebut, rumah Untung dan Kutim ambruk total. Sumardi ambrol bagian dapur, Sarwono dan Supardi ambrol bagian belakang.
Sementara Nurwanto rusak berat, sedangkan rumah milik Mujab yang berada di paling bawah pemukiman doyong dan sangat membahayakan.
Menurut Sarwan, pada saat evakuasi pemilik rumah, sungguh suasana yang mengenaskan hati. Pasalnya, evakuasi harus cepat karena rumah terus berderak ambrol di tengah guyuran hujan yang sangat deras.
“Kami dan warga bahu membahu berjibaku menyelamatkan pemilik rumah. Yang penting keluar rumah dan masalah barang barang itu urusan nanti,” katanya.
Hanya dalam waktu kurang lebih 20 menit, satu persatu material rumah berjatuhan menimbulkan bunyi berderak yang keras.
“Ambruknya nyaris bersamaan, sehingga menambah suasana menjadi ngeri. Terlebih, beredar informasi juga jika jalan di bawah pemukiman tertutup material tanah. Saat kejadian mati listrik. Alhamdulillah, semua warga selamat atau tidak ada korban jiwa,” katanya.
Saat ini, 7 keluarga atau sebanyak 27 jiwa penghuni rumah yang terdampak mengungsi di rumah yang aman.
“Pagi ini, warga gotong-royong menyelamtkan benda berharga milik pemilik rumah da sebagian lagi kerja bakti membersihkan material tanah yang menutup jalan raya,” katanya.
Menurut Sarwan, penyebab kerusakan pada rumah warga akibat tanah bawah pemukiman bergerak ke arah Sungai Kacangan.
“Pengungsi sementara butuh bantuan makanan dan masih trauma,” katanya.
Usai kejadian, pihaknya melapor ke desa kemudian di teruskan ke BPBD. Dan semalam BPBD Banjarnegara, sudah melakukan pengecekan di lokasi.
Pairah, istri dari Untung mengatakan, suara berderak keras sekali sekitar pukul 17.30 Wib dan saat itu hujan sangat deras.
“Kami panik dan langsung ke rumah sebelah mengungsi dan tidak sempat menyelamatkan benda berharga. Saya dan dan anak-anak langsung keluar berlindung ke sebelah rumah,” katanya.
Tidak berselang lama, rumah yang tempat berlindung dia dan kedua anaknya milik Nurwanto juga terdengar suara berderak keras bagian belakang. Sehingga semua di minta meninggalkan rumah.
“Nyaris bersamaan dengan ambruknya rumah saya, bagian belakang rumah Nurwanto juga ambruk. Alhamdulillah, semua selamat,” katanya.
Paginya dibantu warga, Pairah mengambil barang berharga di bawah reruntuhan rumahnya.
“Suami (Untung) sedang perjalanan pulang dari Jakarta karena dia kerja disana. Semua baju basah karena semalam hanya baju yang menempel di badan saja,” katanya.
Korban lainnya, Nurwanto mengatakan, bencana terjadi sangat cepat dan bagian belakang rumahnya juga ambruk karena bersebalahan persis dengan rumah Untung.
“Kami semalam juga mengungsi. Yang penting semua keluarga selamat. Kami tidak tahu ke depan mau seperti apa. Kami masih khawatir barangkali tanah masih terus bergerak mengingat cuaca mendung dan diperkirakan masih ada hujan lagi,” katanya.
Musjab, korban tanah gerak juga mengatakan, rumahnya belum roboh namun sudah melintir dan doyong karena terdorong tanah sehingga tidak mungkin akan di tempati.
“Rumah itu belum lama jadi. Rencana rumah akan ditempati setelah lebaran. Malah rusak seperti itu.Saya gak tahu mau gimana,” katanya.
Nanto, warga Sipedang mengatakan, akibat hujan deras kemarin sore, sejumlah ruas jalan tertutup longsoran tanah sehingga sempat menutup akses keluar masuk desa.
“Pagi ini warga gotong royong membersihkan material tanah dan batu yang menutup jalan, agar akses jalan bisa buka kembali,” katanya.
Namun, kata dia, pengguna jalan yang melintas ruas jalan tersebut harus ekstra hati-hati mengingat masih banyak material tanah dipinggir jalan dan di beberapa titik jalan menggelembung atau ambles