Nusawungu, serayunews.com
Analis Kebencanaan BPBD Kabupaten Cilacap Gatot Arief Widodo menyampaikan, ada lima warung semi permanen yang rusak parah di Pantai Bungso. Penyebabnya karena terjangan arus deras pasang air laut dan curah hujan tinggi, yang mengakibatkan sungai setempat meluap. Selain itu, karena lokasi warung yang sangat dekat dengan bibir pantai.
“Saya melihatnya kerena ada kesalahan penempatan warung tersebut, harusnya mundur lagi, kalau jarak aman sekitar 200 meter. Tapi ini (warung) sekitar 50 meter di bibir pantai,” ujarnya, Senin (7/11/2022).
Adapun warung yang rusak parah merupakan bangunaan semi permanen berbahan dari kayu dan bambu beratap asbes. Selain itu, sejumlah fondasi bangunan permanen juga ikut tergerus. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun mengakibatkan kerugian material sekitar Rp15 juta.
Menurut Gatot, data dari BMKG saat itu ketinggian gelombang pasang mencapai dua meter. Pasang naik air laut juga meningkatnya gravitasi yang dipengaruhi waktu mendekati puncak bulan purnama.
“Pasang naik gelombang pasang dipengaruhi oleh bulan purnama penuh dan sebentar lagi ada gerhana bulan total, ini menjadi indikator naik 2 meter. Di data pasang naik puncaknya Rabu (9/11) potensinya bisa 2,3 meter malam hari,” ujarnya.
Sementara itu, wilayah pesisir pantai juga berpotensi terdampak banjir rob, baik yang disebabkan puncak pasang yang dipengaruhi bulan purnama serta curah hujan tinggi di darerah hulu. Menurutnya, hal ini juga belajar dari banjir di Nusawungu pada tahun lalu yang surutnya lebih lama.
“Ini ada kaitannya dengan hidrometeorologi, jadi kalau di hulu hujan bersamaan dengan waktunya pasang naik tertinggi maka air tidak lancar atau turun ke laut dengan cepat. Sehingga wilayah pesisir berpotensi banjir yang agak lama surutnya,” ujarnya.
Gatot menambahkan, bahwa evaluasi kejadian gelombang pasang di Pantai Cilacap mulai dari Teluk Penyu hingga Pantai Jetis, gelombang pasang menggerus tanggul maupun bibir pantai yang masih wajar. Namun pihaknya mengimbau kepada warga sementara ini tidak beraktivitas di bibir pantai.
“Jadwal pasang surut, mulai jam sepuluh malam pasang naik, hingga jam 12. Kita menyampaikan kepada masyarakat agar aktivitas di pinggir pantai tidak kami sarankan jam berapapun,” ujarnya.