Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Seksi Kesenian Ansor Balasik mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam rangka melestarikan kebudayaan dan kesenian jawa. Terlebih saat ini banyak anak muda yang tidak tertarik dengan kesenian jawa.
“Untuk itu kami kumpulkan sejumlah pelaku seni yang ada di Cilacap yang usianya masih muda. Mereka juga sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena selama pandemi cukup jarang diadakan acara pementasan kesenian,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (15/6/2021).
Ia menjelaskan, kegiatan itu digelar pada Sabtu (12/5/2021), di salah satu sanggar kesenian yang terletak di Kecamatan Jeruklegi. Dengan menampilkan seni mocopat, karawitan dan pementasan wayang kulit. Serta disaksikan oleh sejumlah dalang maupun pegiat kesenian yang ada di Cilacap.
“Yang pentas ini rata-rata usianya dibawah 25 tahun, baik dalangnya, yang baca macapat, maupun para wiyogonya. Sehingga kami cukup senang dengan adanya fenomena ini, karena keyakinan akan lestarinya kebudayaan jawa semakin tinggi. Atau dalam arti masih akan ada yang menggantikan para dalang dan pegiat kesenian yang sekarang sudah sepuh,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa bupati maya ini menyebutkan, kesenian jawa mengandung filosofi tinggi dalam kehidupan. Seperti macapat misalnya, didalam macapat sendiri mengandung cerita perjalanan hidup manusia sejak lahir sampai mati. Dengan memberikan tuntunan yang baik dalam mengarungi kehidupan.
“Makanya didalam macapat itu terdiri dari mijil atau lahir sampai dengan pucung atau mati, dan sungguh beruntung jika para anak muda ini memegang prinsip luhur jawa,” ujarnya.