SERAYUNEWS— Pimpinan tertinggi Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam, Nguyen Phu Trong, tutup usia pada Jumat (19/7/2024).
Mengutipdari The Guardian, Trong meninggal di rumah sakit militer di Hanoi karena penyakit serius. Ia wafat pada usia 80 tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita atas meninggalnya, Nguyen Phu Trong. Kepala Negara mengatakan, Phu Trong berkontribusi dalam membentuk kemitraan strategis Vietnam-Indonesia.
“Saya merasakan duka yang mendalam atas wafatnya Yang Mulia Nguyen Phu Trong, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam. Kontribusi beliau dalam membentuk kemitraan strategis Vietnam-Indonesia akan dikenang oleh generasi mendatang,” tulis Presiden Jokowi dalam akun X-nya, Minggu (21/7/2024).
Menurut Jokowi, sosok Phu Trong akan dikenang oleh generasi mendatang.
“Atas nama masyarakat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat Vietnam pada masa berduka ini,” tulis Presiden Jokowi.
Phu Trong telah memimpin Partai Komunis Vietnam sejak tahun 2011. Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Vietnam sejak 2018 hingga 2021.
Selama menjabat, Trong menyaksikan pertumbuhan ekonomi Vietnam yang cepat, tindakan keras anti-korupsi selama bertahun-tahun, dan kebijakan luar negeri yang pragmatis.
Sejak 2016, Trong telah menggencarkan pemberantasan korupsi ala Tiongkok, yang terkenal sebagai tungku api pembakar yang menyala-nyala.
Vietnam yang semula dapat predikat sebagai salah satu negara terkorup dunia. Korupsi berjalankan secara sistematis, dari atasan hingga bawahan, berubah secara drastis di bawah Trong.
Pejabat yang mengalami pemecatan karena korupsi dan di penjara tak terhitung. Bahkan, dua Presiden Vietnam yaitu Nguyen Xuan Phúc dan Vo Van Thuong sampai mundur.
Pernah pula tersiar kabar menghebohkan, Triong My Lan, perempuan pengusaha propertu berusia 67 tahun mendapat hukuman mati pada hari Kamis (11/4/2024) karena menjarah salah satu bank terbesar di negara tersebut selama 11 tahun.
Banyak yang berpendapat idealisme Trong terbangun karena ia adalah ahli teori Marxisme terkemuka. Trong lahir pada tahun 1944 di Hanoi, belajar filologi di universitas, dan bergabung dengan Partai Komunis Vietnam (VCP) pada tahun 1967.
Ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang Marxisme-Leninisme, berkat gelar doktor saat ia belajar di Uni Soviet antara tahun 1981 dan 1983.
Trong pernah bertahun-tahun bekerja di majalah Communist Review milik partai, dan pernahmenjadi pemimpin redaksi.
Pada tahun 1997, Trong mendapat promosi menjadi Politbiro dan menjadi kepala parlemen pada tahun 2006 sebelum naik ke posisi puncak sebagai sekretaris jenderal pada tahun 2011.
Saat ini sang tungku pembakar telah pergi, apakah tungku pembakar koruptor akan terus menyala?***(O Gozali)