SERAYUNEWS – Umat Islam dapat segera mengganti puasa Ramadhan. Kini telah memasuki bulan Rajab, itu artinya tinggal menghitung hari lagi menuju Ramadhan 1445 H.
Bagi seorang muslim yang memiliki hutang puasa Ramadhan dapat segera melakukan puasa ganti atau qadha. Puasa pengganti dilakukan di luar bulan Ramadhan.
Beberapa alasan seseorang meninggalkan puasa Ramadhan lalu seperti menstruasi, hamil, sakit, melakukan perjalanan. Bagi orang-orang yang tidak bisa melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan diwajibkan menggantinya pada hari-hari lain.
Biasanya dikerjakan setelah bulan Ramadhan berakhir. Namun, jangan sampai memasuki Ramadhan tahun berikutnya.
Bagi muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan karena sakit, haid, nifas, dll wajib menggantnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 185:
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Wa man kaana mareezan aw ‘alaa safarin fa ‘iddatun min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul-‘usr, walitukmilul-‘iddata walitukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa la’allakum tashkurun.
Artinya: Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari berpuasa), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah karena telah memberi petunjuk kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Cara mengganti puasa Ramadhan bisa dilakukan secara terpisah atau tidak berurutan. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW:
قَضَاءُرَمَضَانَإنْشَاءَفَرَّقَوَإنْشَاءَتَابَعَ
Qadha’ ramadana insha’a farraqa wa insha’a taba’a.
Artinya: “Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan.” (HR. Daruquthni).
Umat Islam wajib membaca niat puasa ganti di dalam hati maupun dengan kata-kata. Berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Dalam Islam memperbolehkan mengqadha puasa dilakukan sampai sebelum tiba waktu Ramadhan berikutnya. Oleh karenanya, bagi seorang muslim yang masih berhutang puasa dapat segera melakukan puasa penggantinya.
***