SERAYUNEWS- Bulan Ramadhan 2025 segera tiba. Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu.
Namun, jika ada hari-hari puasa yang terlewat karena alasan syari seperti sakit, haid, atau bepergian jauh, wajib mengganti (qadha) sebelum bulan Ramadhan berikutnya.
Banyak umat Islam memilih untuk mengqadha puasa Ramadhan di bulan Syakban karena bulan ini adalah bulan terakhir sebelum Ramadhan dan memiliki berbagai keutamaan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syakban, lengkap dengan tulisan Arab, latin, serta penjelasan hukum dan keutamaannya.
Puasa qadha Ramadhan wajib dilakukan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Al-Qur’an.
“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 184)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
“Aku mempunyai utang puasa Ramadhan, dan aku tidak dapat mengqadhanya kecuali pada bulan Syakban.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa para sahabat Nabi sering mengganti puasa Ramadhan mereka di bulan Syakban sebelum Ramadhan berikutnya.
Sebagaimana puasa lain, puasa qadha Ramadhan juga harus berawal dengan niat. Berikut niatnya dalam bahasa Arab dan latin.
Niat Puasa Qadha Ramadhan (Arab)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Niat Puasa Qadha Ramadhan (Latin)
Nawaitu shauma ghodin ‘an qadha’i Ramadhana lillahi ta’ala.
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Niat ini harus sebelum fajar, karena puasa wajib, termasuk puasa qadha, mengharuskan niatnya sebelum waktu subuh berdasarkan hadis Nabi.
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i, disahihkan oleh Al-Albani)
1. Menunaikan Kewajiban sebelum Datangnya Ramadhan
Mengganti puasa di bulan Syakban adalah langkah bijak agar kewajiban tidak tertunda hingga Ramadhan berikutnya.
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah saw.
Seperti riwayat dalam hadis Aisyah, Rasulullah saw. dan para sahabat sering mengqadha puasa mereka di bulan Syakban.
3. Bulan Syakban adalah Waktu yang Dianjurkan untuk Berpuasa
Rasulullah saw. memperbanyak puasa di bulan Syakban sebagaimana dalam hadis ini.
“Bulan Sya’ban adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Pada bulan ini amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani)
4. Mendapat Pahala Puasa Sunnah jika Digabung dengan Niat Lain
Jika seseorang ingin berpuasa sunnah di bulan Syakban, misalnya puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Syakban), ia boleh meniatkan qadha sekaligus puasa sunnah, menurut sebagian ulama.
Puasa qadha Ramadhan memiliki tata cara yang sama dengan puasa wajib lain.
1. Berniat di malam hari sebelum fajar.
2. Menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur’an, dzikir, dan doa.
4. Berbuka puasa dengan makanan yang halal dan segera saat matahari terbenam.
Jika seseorang tidak mengqadha puasa sebelum Ramadhan berikutnya tanpa uzur, ia berdosa dan tetap wajib mengqadhanya setelah Ramadhan serta membayar fidyah (memberi makan fakir miskin) sebagai denda menurut sebagian ulama.
Namun, jika ada uzur syari, cukup mengqadhanya tanpa fidyah.
Kesimpulan
Puasa qadha Ramadhan di bulan Syakban adalah praktik yang dianjurkan karena mengikuti kebiasaan Rasulullah saw. dan para sahabat.
Niatnya harus terjadi sebelum fajar dan tata cara pelaksanaan sama seperti puasa wajib lain.
Dengan menunaikan kewajiban ini sebelum Ramadhan, seorang Muslim dapat memasuki bulan suci dengan hati yang lebih tenang dan siap meraih keberkahan maksimal.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam memahami dan mengamalkan puasa qadha Ramadhan dengan benar. Jangan lupa untuk menunaikan kewajiban ini sebelum bulan Ramadhan tiba!***