SERAYUNEWS- Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk menjalankan puasa sunnah.
Dua di antara puasa sunnah yang sangat dianjurkan adalah puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah).
Kedua puasa ini memiliki keutamaan besar dan termasuk dalam rangkaian ibadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang mulia.
Niat puasa sunnah bisa dilakukan sejak malam hari hingga sebelum zawal (tergelincir matahari) atau sebelum masuk waktu Zuhur, selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum puasa Arafah.
Istilah “Tarwiyah” berasal dari kebiasaan jamaah haji zaman dahulu yang mengisi persediaan air (tawar) untuk perjalanan ke Arafah.
Meski tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah tetap memiliki keutamaan dan pahala besar.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa puasa ini bisa menghapus dosa setahun yang lalu, meskipun derajat hadisnya diperselisihkan.
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
(Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta’ala)
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari ketika jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
Ibada puasa ini dikhususkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Puasa ini sangat dianjurkan karena keutamaannya yang luar biasa, yakni menjadi sebab diampuninya dosa selama dua tahun.
Niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
(Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala)
Idul Adha 2025 Kapan?
Hari Raya Idul Adha 2025 diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Tanggal ini ditetapkan berdasarkan perhitungan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, di mana 1 Dzulhijjah 1446 H diperkirakan bertepatan dengan 28 Mei 2025.
Organisasi Muhammadiyah juga telah menetapkan tanggal yang sama, yakni Jumat, 6 Juni 2025, sebagai Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomis yang menunjukkan bahwa hilal sudah terlihat pada 29 Dzulqa’dah 1446 H (27 Mei 2025).
Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) belum mengeluarkan keputusan resmi mengenai tanggal Idul Adha 2025.
NU menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan akan menunggu hasil pengamatan hilal pada akhir bulan Zulkaidah untuk menentukan awal bulan Zulhijjah dan tanggal Idul Adha.
Sebagai informasi tambahan, pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri telah menetapkan Jumat, 6 Juni 2025 sebagai libur nasional Idul Adha 1446 H.
Selain itu, Senin, 9 Juni 2025 juga ditetapkan sebagai cuti bersama Idul Adha, sehingga masyarakat dapat menikmati libur panjang hingga empat hari berturut-turut.
Perlu dicatat bahwa penetapan resmi tanggal Idul Adha oleh pemerintah akan dilakukan melalui sidang isbat yang melibatkan Kementerian Agama, ormas Islam, pakar astronomi, dan BMKG.
Sidang isbat ini akan mengevaluasi data hisab posisi hilal serta laporan hasil rukyatul hilal dari berbagai titik observasi di Indonesia pada akhir bulan Zulkaidah 1446 H (diperkirakan sekitar 27 Mei 2025).
Demikian informasi tentang bacaan niat puasa sebelum Idul Adha 2025.***