SERAYUNEWS – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu momen istimewa dalam kalender Islam.
Bagi Anda yang belum berkesempatan berhaji, bulan ini tetap menjadi ladang amal yang luar biasa melalui berbagai ibadah sunnah, salah satunya adalah puasa.
Namun, muncul satu pertanyaan yang sering terdengar: apakah puasa Dzulhijjah harus dilakukan selama 9 hari penuh dan berturut-turut?
Jawabannya: tidak harus. Anda tidak diwajibkan berpuasa penuh dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.
Namun, melakukan puasa di hari-hari tersebut, khususnya pada tanggal 9, sangat dianjurkan karena mengandung keutamaan yang luar biasa.
Ada sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Ahmad, dan Tirmidzi yang menjelaskan betapa istimewanya sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa segala bentuk kebaikan, termasuk puasa, sedekah, dan dzikir, akan mendapat pahala berlipat ganda di hari-hari tersebut. Bahkan, amal yang dilakukan di waktu ini lebih utama dibandingkan jihad, kecuali jihad yang mengorbankan jiwa dan harta sepenuhnya tanpa kembali.
Meskipun tidak ada kewajiban untuk puasa penuh sembilan hari berturut-turut, Anda tetap dianjurkan untuk menunaikannya sebisa mungkin.
Ini bukan hanya tradisi, tapi juga berdasarkan sejumlah hadits yang menjelaskan keutamaan dari puasa sunnah di awal Dzulhijjah.
Dalam buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, dijelaskan bahwa puasa di sembilan hari pertama Dzulhijjah merupakan amalan shalih yang sangat dianjurkan.
Banyak ulama sepakat bahwa ini merupakan bentuk cinta dan syukur kepada Allah SWT.
Puasa Arafah: Puncak Keutamaan di Hari ke-9
Jika Anda hanya bisa memilih satu hari untuk berpuasa, maka puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah adalah pilihan terbaik.
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Namun, penting diketahui bahwa puasa Arafah tidak disunnahkan bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji, khususnya bagi yang sedang wukuf di Arafah.
Bagi Anda yang tidak berhaji, inilah kesempatan emas untuk meraih pengampunan dosa dua tahun sekaligus hanya dengan satu hari puasa.
Selain puasa Arafah, terdapat juga puasa Tarwiyah yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa orang yang berpuasa pada hari ini akan mendapatkan pahala sebesar kesabaran Nabi Ayyub AS.
Meski hadits mengenai Tarwiyah statusnya masih diperdebatkan ke-shahih-annya, banyak ulama yang tetap menganjurkan puasa ini sebagai bagian dari amal shalih.
Sejauh ini, tidak ada dalil atau hadits yang secara tegas mewajibkan umat Islam untuk berpuasa secara penuh dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah secara berturut-turut.
Artinya, Anda bisa menjalankan puasa ini secara fleksibel sesuai kemampuan dan kondisi Anda.
Dalam buku Pedoman Fikih Lengkap untuk Persoalan Modern oleh Aminol Rosid Abdullah dan Thoriq Aziz Jayana, dijelaskan bahwa puasa di awal Dzulhijjah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, bukan kewajiban.
Hal senada juga disampaikan oleh Hassan Ayyub dalam buku Fikih Ibadah. Ia menyebut bahwa puasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan, tetapi tidak ada tuntutan khusus bahwa harus dilakukan penuh dan tanpa jeda.
Puasa Dzulhijjah, terutama Arafah, dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Ini menjadi bentuk kontribusi spiritual bagi mereka yang tidak bisa hadir secara fisik di tanah suci, namun tetap ingin memanfaatkan keutamaan hari-hari suci.
Kesimpulan
Puasa Dzulhijjah tidak harus dilakukan penuh dari tanggal 1 hingga 9. Anda bisa memilih hari-hari tertentu, seperti tanggal 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah), yang memiliki keutamaan luar biasa.
Menjalani puasa di hari-hari awal Dzulhijjah adalah bentuk ketaatan dan cinta kepada Allah SWT. Tidak hanya memperbanyak pahala, tetapi juga memperkuat spiritualitas Anda di tengah kesibukan dunia.
Jadi, jika Anda ingin meraih pahala besar tanpa harus menunggu Ramadan, mulailah niat berpuasa di bulan Dzulhijjah, meskipun hanya satu atau dua hari. Wallahu a’lam.***