Cilacap, serayunews.com
Direktur NU Care Lazisnu Cilacap Ahmad Fauzi mengatakan, seiring dengan pertumbuhan zakat infak dan sedekah (ZIS) di berbagai daerah, memunculkan banyak lembaga pengelolanya.
Terlebih secara kultural masyarakat muslim Indonesia senang bersedekah. Bahkan tak sedikit masyarakat yang tergolong kurang mampu pun rela menyedekahkan harta bendanya.
Sehingga dengan melihat potensi itu, Ahmad menilai butuh para pengelola yang berkompeten, agar hasilnya bermanfaat bagi umat.
“Zakat memiliki potensi luar biasa maka butuh para pengelola yang kompeten agar mampu mendatangkan manfaat yang besar untuk masyarakat. Zakat, infak, dan sedekah bisa menjadi pengungkit dalam menguatkan ekonomi umat,” ujar Ahmad, Selasa (25/10/2022).
Di lain tempat, Ketua NU Care Lazisnu Cilacap H Wasbah Samudra Fawaid, dalam keterangannya mengatakan training kompetensi amil zakat bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas amil dalam pengelolaan dana ZIS. Selain itu untuk menginventarisir tentang persoalan ZIS dan mencari solusinya.
“Dalam training ini juga sekaligus mempelajari tentang kompetensi kualifikasi tiga bidang pengelolaan zakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Traning Kompetensi Amil Zakat di Kantor NU Care Lazisnu Cilacap ini telah berlangsung pada tanggal 17-19 Oktober 2022. Training melibatkan sembilan peserta dari NU Care Lazisnu Cilacap dan satu orang dari NU Care Lazisnu Temanggung.
Trainer KAMI Indonesia Slamet mengatakan, training ini lebih fokus untuk mempelajari standar kompetensi kualifikasi 3 bidang pengelolaan zakat.
Adapun bidang-bidang itu meliputi penghitungan zakat sesuai syariat islam, pelaksanaan penerimaan zakat, memasarkan produk dan layanan pengumpulan, melayani mustahik, program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, mengelola keuangan kegiatan hingga memproses transaksi keuangan.
“Harapannya setelah mengikuti training ini para amil yang mengikuti kegiatan ini dapat melanjutkan ke sertifikasi kompetensi kualifikasi 3 bidang pengelolaan zakat,” ujarnya.