SERAYUNEWS – Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh antusiasme dan persiapan. Lantas, NU puasa tanggal berapa?
Pasalnya, salah satu hal yang menjadi perhatian utama masyarakat NU adalah penetapan tanggal 1 Ramadhan, yang merupakan hari pertama berpuasa.
Proses penetapan tanggal ini dilakukan melalui Sidang Isbat, yang melibatkan sejumlah tahapan untuk memastikan keakuratan penentuan awal Ramadhan.
Lantas, bagaimana sebenarnya tahapan dalam Sidang Isbat dan kapan tepatnya 1 Ramadhan 1446 H jatuh menurut Nahdlatul Ulama (NU)? Yuk, simak artikel ini sampai akhir.
Sidang Isbat adalah proses yang dilakukan setiap tahun untuk menentukan awal bulan Ramadhan berdasarkan pengamatan hilal atau bulan baru.
Sidang ini penting karena menjadi dasar bagi umat Islam untuk memulai ibadah puasa. Tahapan dalam Sidang Isbat melibatkan beberapa langkah, antara lain:
Pada tahapan pertama, para ahli astronomi akan memaparkan posisi hilal (bulan sabit) berdasarkan perhitungan ilmiah.
Perhitungan astronomi ini digunakan untuk mengetahui posisi bulan yang menunjukkan awal bulan Hijriah.
Para ahli astronomi di Indonesia memanfaatkan alat canggih untuk memprediksi apakah hilal dapat terlihat pada sore hari menjelang malam 1 Ramadhan.
Setelah pemaparan data posisi hilal, langkah berikutnya adalah verifikasi melalui rukyatul hilal atau pengamatan langsung.
Rukyatul hilal dilakukan di berbagai titik pemantauan di Indonesia oleh para perukyah (pengamat hilal).
Para pengamat ini akan melaporkan hasil pengamatannya kepada pihak berwenang di Kementerian Agama RI. Jika hilal dapat terlihat, maka awal Ramadhan dapat dipastikan jatuh pada hari berikutnya.
Setelah verifikasi hasil rukyatul hilal, para ulama dan pihak terkait akan melaksanakan musyawarah untuk mengambil keputusan.
Dalam musyawarah ini, berbagai aspek, seperti kesepakatan antara ormas-ormas Islam, termasuk Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan pemerintah, akan dipertimbangkan.
Setelah musyawarah selesai, hasil keputusan akan diumumkan kepada publik. Jika hilal sudah terlihat atau terlihat pada beberapa titik, maka 1 Ramadhan dapat ditetapkan pada hari yang telah diprediksi.
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang dilakukan, Nahdlatul Ulama (NU) memprediksi bahwa 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.
Prediksi ini disampaikan melalui laman resmi NU Online, yang mengonfirmasi bahwa NU telah melakukan perhitungan astronomi dan rukyatul hilal untuk memastikan awal Ramadhan pada tahun tersebut.
Namun, meskipun prediksi NU menunjukkan tanggal 1 Maret 2025 sebagai awal Ramadhan, umat Islam di Indonesia tetap disarankan untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.
Pengumuman resmi ini biasanya disampaikan setelah Sidang Isbat yang dipimpin oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Pemerintah akan memastikan apakah hilal terlihat pada tanggal tersebut atau apakah terdapat penundaan berdasarkan hasil verifikasi rukyatul hilal.
Seiring dengan itu, Kementerian Agama juga mengeluarkan Kalender Hijriah 2025 yang menjadi panduan resmi dalam menentukan tanggal awal Ramadhan.
Dalam kalender tersebut, 1 Ramadhan diperkirakan jatuh pada tanggal yang sama, yaitu 1 Maret 2025.
Meski demikian, penting bagi umat Islam untuk tetap mengikuti keputusan yang dikeluarkan oleh Kemenag setelah Sidang Isbat, yang mempertimbangkan hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Penetapan awal Ramadhan adalah proses yang sangat penting bagi umat Islam, dan setiap tahunnya, Sidang Isbat menjadi momen yang dinanti untuk mengetahui kapan umat Islam akan memulai ibadah puasa.
Meskipun prediksi NU menyebutkan 1 Ramadhan 1446 H kemungkinan jatuh pada 1 Maret 2025, umat Islam di Indonesia disarankan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah setelah proses Sidang Isbat selesai.
Demikian jawaban dari NU puasa tanggal berapa, lengkap dengan tahapan sidang isbat. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***