SERAYUNEWS- PSIM Yogyakarta siap meladeni Arema FC dalam laga pekan kedua BRI Super League 2025/26 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (16/8/2025) pukul 15.30 WIB.
Laskar Mataram bertekad melanjutkan tren positif usai mencatat kemenangan pada pekan perdana. Setelah 18 tahun absen dari Liga 1 (kini BRI Super League), PSIM Yogyakarta kembali dengan penuh percaya diri.
Pada laga pembuka, Tim Asuhan Jean-Paul Van Gastel sukses mencuri tiga poin dari kandang Persebaya Surabaya.
Gol tunggal di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat (8/8/2025) itu menjadi pembuktian bahwa tim promosi ini siap bersaing di level tertinggi.
Van Gastel mengapresiasi kerja keras para pemainnya dan menekankan pentingnya konsistensi.
“Kami sangat senang dengan kemenangan di laga perdana. Tantangan berikutnya adalah menjaga standar permainan ini setiap minggu,” ucapnya dalam keterangan di laman resmi I-League, Kamis (14/8/2025).
Di sisi lain, Arema FC membawa modal kemenangan telak 4-1 atas PSBS Biak pada pekan pertama. Hasil tersebut membuat Singo Edan percaya diri menghadapi PSIM di Bantul.
Meski begitu, pelatih Marcos Santos mengingatkan timnya untuk tidak cepat puas. “Euforia harus diakhiri. Musim ini panjang dan kami harus bekerja keras untuk meraih hasil terbaik,” tegasnya.
Pertemuan PSIM dan Arema FC di era modern belum pernah terjadi karena Laskar Mataram lama absen di kasta tertinggi. Namun, di masa Liga Indonesia era 2000-an awal, kedua tim sempat beberapa kali bertemu di kompetisi resmi.
Arema unggul dalam catatan kemenangan, namun PSIM punya rekor cukup baik ketika bermain di Bantul.
Untuk memperkuat lini serang, PSIM mendatangkan winger asal Belanda, Anton Fase, dari klub Liga Singapura, Balestier Khalsa. Fase yang memiliki tinggi 185 cm ini dikenal memiliki kecepatan dan akurasi umpan yang mumpuni.
Manajer PSIM, Razzi Taruna, mengungkapkan perekrutan ini berdasarkan rekomendasi langsung dari Van Gastel.
“Kami melihat kebutuhan di posisi winger dan gelandang bertahan. Anton datang untuk memenuhi salah satu posisi krusial itu,” jelasnya.
Fase sendiri mengaku tertarik ke PSIM karena dukungan suporter dan keberadaan pelatih senegara.
“Suporter menjadi alasan utama. Kehadiran Coach Jean-Paul juga membuat adaptasi saya lebih mudah,” ujarnya.
(Susunan ini prediksi, dapat berubah tergantung strategi pelatih)
PSIM Yogyakarta: Bermain di hadapan publik sendiri, PSIM akan mengandalkan pressing ketat di lini tengah dan serangan balik cepat memanfaatkan kecepatan Anton Fase serta ketajaman Bokhashvili.
Arema FC: Mengandalkan penguasaan bola dan penyerang berpengalaman seperti Carlos Fortes untuk membongkar pertahanan PSIM. Kekuatan mereka ada pada kreativitas gelandang serang dan crossing dari sisi sayap.
Laga ini diprediksi berlangsung ketat. PSIM memiliki motivasi tinggi untuk mencatat kemenangan perdana di kandang setelah kembali ke Liga 1, sementara Arema bertekad mempertahankan rekor sempurna awal musim.
Pertandingan ini juga menjadi ujian bagi mental PSIM. Dukungan ribuan suporter yang memadati Stadion Sultan Agung bisa menjadi energi tambahan. Namun, tekanan untuk menang juga akan menguji fokus para pemain.