SERAYUNEWS– Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV konsisten pada praktik pemberdayaan & peningkatan kapasitas masyarakat. Terbaru, kilang terbesar dan paling strategis ini mendukung budidaya ikan sidat melalui program Pusat Budidaya & Edukasi Sidat Panikel (Pusaka) di Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap.
Peluncuran program dilakukan di kolam ikan sidat yang dikelola Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sidat Panikel, pada Rabu (13/8/2025). Ditandai dengan tebar benih sidat oleh Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman dan Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna dan pejabat terkait.
Cecep Supriyatna menjelaskan program Pusaka merupakan salah satu Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL), berbasis pemberdayaan masyarakat. “Hal ini juga menjadi komitmen kami dalam mendukung program perikanan serta ketahanan pangan,” ujarnya.
Lanjut Cecep, budidaya ikan sidat dipilih mengingat potensi besar ekspor komoditas sidat, serta dukungan potensi sumber daya alam di Desa Panikel. “Kami berharap Pusaka turut menciptakan masyarakat yang berdaya dan sejahtera. Selaras dengan Asta Cita Presiden RI, dan visi Cilacap Maju Besar (Mandiri, Aman dan Nyaman, Juara, Berbudaya, Entrepreneur, Smart, Aktif dan Religius),” ucap Cecep.
Sebagai dukungan keberhasilan program Pusaka, Kilang Cilacap menyalurkan bantuan senilai Rp100 juta. Simbolis bantuan diserahkan oleh Cecep Supriyatna kepada Ketua Pokdakan Sidat Panikel, Ahmad Fauzani, disaksikan Bupati Syamsul Auliya Rachman.
Bupati Syamsul Auliya Rachman dalam tanggapannya menyebutkan sidat menjadi salah satu potensi perikanan budidaya yang diharapkan menjadi unggulan Cilacap. “Kami sudah ada investor yang tertarik untuk pengembangan sidat di Cilacap. Program Pusaka di Desa Panikel mudah-mudahan menjadi pilot project pengembangan sidat,” ungkapnya.
Pihaknya juga berharap Pusaka menjadi pemicu masuknya investor ke Cilacap serta memunculkan ekonomi sirkular, memberdayakan banyak orang serta menjadi potensi ekonomi baru. “Kami berterimakasih kepada KPI RU IV Cilacap atas kepeduliannya memberdayakan masyarakat dalam program ini. Kepada penerima, mari buktikan kepada KPI dan Pemkab Cilacap, program ini bisa sukses dan berkembang pesat,” imbuh Syamsul.
Ketua Pokdakan Sidat Panikel, Ahmad Fauzani menerangkan dari 2 hektar lahan yang ada 1 hektar di antaranya diperuntukkan budidaya ikan sidat yang tersebar di 9 kolam. “1 kolam bisa menampung 2.000 atau lebih bibit sidat dengan masa panen mulai 5 bulan sampai 9 bulan umur ikan,” jelasnya.
Area kolam sidat ini juga direncanakan menjadi wisata terpadu agriminatani yang memadukan budidaya ikan sidat, budidaya ikan air tawar dan kebun buah klengkeng yang sedang dirintis. “Nantinya tempat ini menjadi wisata edukasi dan pembelajaran budidaya ikan sidat untuk masyarakat,” ucap Fauzan.
Ditambahkan sejauh ini pasar ekspor ikan sidat terbuka lebar dengan pemasarannya selama ini melalui Koperasi Mina Sidat Bersatu di Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Cilacap. “Terimakasih dukungan bantuan KPI RU IV Cilacap yang akan kami gunakan untuk pengembangan program Pusaka,” tutup Fauzan.