SERAYUNEWS– Operasi Pasar dalam rangka Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (OP SPHP) beras yang digelar Pemkab Purbalingga bersama Perum Bulog Banyumas, di depan PT Boyang Industrial, Rabu (28/2/2024) diserbu warga. Kondisi tersebut menyebabkan dua ton beras ludes dalam sekejap.
“Hanya dalam hitungan tidak sampai satu jam. beras medium yang dijual dengan harga Rp 51.000/5 kg terjual habis. Bahkan ada warga yang tidak kebagian. Namun kami akan kembali melakukan operasi pasar pekan depan,” kata Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekda Purbalingga Mukodam yang memantau pelaksanaan operasi pasar tersebut.
Dia menyebutkan, selain menjual beras medium, OP SPHP tersebut juga menyediakan sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang lain. Masing-masing beras premium 5 Kg dengan harga Rp80.000, gula pasir 1 kg dengan harga Rp17.000 serta minyak goreng dan tepung terigu. “Namun kebanyakan warga datang untuk membeli beras medium. Sehingga langsung habis terjual,” terangnya.
Dia menjelaskan, OP SPHP tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti kenaikan harga dan kelangkaan beras di pasaran. Kegiatan yang sama rencananya akan dilaksanakan sebanyak tiga kali.
Selain hari ini, rencananya kegiatan serupa akan digelar pada Senin (4/3/2024) dan Selasa (5/3/2024) di halaman kantor Kelurahan Kandanggampang. “Warga yang belum kebagian bisa datang untuk membelinya. Selain beras juga disediakan gula pasir dan tepung terigu,” ungkapnya.
Dia menambahkan, gencarnya operasi pasar untuk menahan kenaikan harga beras di pasaran. Menurutnya fluktuasi harga terjadi karena memang permintaan tinggi dan petani juga belum panen. Rencananya operasi pasar akan dilaksanakan hingga panen. “Dengan demikian harga beras bisa stabil. Setelah panen harganya bisa kembali normal,” katanya lagi.
Sejumlah warga yang datang untuk membeli beras di OP SPHP tersebut meminta agar kegiatan tersebut bisa dilakukan lagi. Wati (34), salah seorang pembeli mengatakan belakangan ini dia kesulitan mendapatkan beras di pasaran.
“Kalau ada harganya juga naik. Saya terbantu dengan adanya operasi pasar ini,” kata pekerja di perusahaan rambut palsu PT Boyang Industrial tersebut.