SERAYUNEWS– Satuan Lalu Lintas Polresta Cilacap mencatat, ada enam kejadian kecelakaan berlalu lintas selama Operasi Patuh Candi 2024 yang berlangsung sejak 15 – 28 Juli 2024. Jumlah itu menurun signifikan dari pada tahun sebelumnya.
Dari data Unit Gakkum Satlantas Polresta Cilacap tercatat, selama dua pekan menggelar Operasi Patuh Candi, terdapat enam kejadian laka lantas. Dari kejadian itu terdapat tiga orang luka berat, lima orang luka ringan dan kerugian material Rp3,4 juta.
“Dibanding dengan tahun 2023 lalu angka kecelakaan lalu lintas menurun. Tahun sebelumnya, ada 15 kejadian dengan 20 korban luka ringan, dan kerugian material Rp4,8 juta,” ujar Kanit Gakkum Ipda Adim Haryoko, Senin (29/7/2024).
Pada Operasi Patuh Candi tahun 2024 di Cilacap, menyasar sejumlah pelanggaran lalu lintas. Di antaranya balap liar, kendaraan motor tidak sesuai, pengendara di bawah umur, kendaraan over load dan dimensi. Kemudian ada pelanggaran APIL, tidak memakai helm SNI, berkendara melawan arus dan menggunakan ponsel saat berkendara.
Selama operasi, lanjut Adim, ada sebanyak 2.475 pelanggar lalu lintas yang terjaring tilang elektronik (ETLE). Selain penindakan, petugas juga melakukan teguran tercatat sebanyak 1.150 teguran.
“Operasi Patuh 2024 ini, kita tidak melaksanakan penilangan secara manual kita melaksanakan secara ETLE (penindakan tilang elektronik). Untuk Polresta Cilacap target 2.100 dan sudah terpenuhi 2.475 tilang ETLE, jadi melebihi target operasi,” imbuhnya.
Secara rinci Adim menjelaskan, selama Operasi Patuh Candi kali ini, dari ribuan pelanggar dominasi pelanggaran tidak memakai helm sebanyak 2.349 pelanggar. Kemudian melawan arus sebanyak 82 dan berboncengan lebih dari satu orang sebanyak 44 pelanggar.
“Operasi Patuh Candi, bertujuan mengurangi pelanggaran lalu lintas, laka lantas dan fatalitas laka lantas. Kami berharap dengan adanya Operasi Patuh ini, kesadaran masyarakat meningkat sehingga meminimalisir kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.