SERAYUNEWS– Pemkab Purbalingga menggelar Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2024-2025, di Graha Adiguna Operation Room, Selasa (16/1/2024). Sejumlah persoalan dibahas diantaranya upaya optimalisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman yang ada di wilayah tersebut.
Sekda Purbalingga Herni Sulasti memimpin acara yang dihadiri wakil ketua DPRD Purbalingga Adi Yuwono dan jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan BUMD, pimpinan instansi vertikal, unsur masyarakat, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan itu Sekda menyampaikan Purbalingga juga punya potensi pengembangan wilayah untuk 20 tahun ke depan. Mulai adanya Terminal Tipe A Bobotsari, dan Tipe B di Purbalingga serta memiliki potensi untuk rencana reaktivasi jaringan kereta api Purwokerto – Wonosobo dan revitalisasi Stasiun Purbalingga – Kemangkon, maka akan tersedia kereta api commuter antar kota.
“Kita juga punya Bandara Soedirman, kita butuh masukan bapak ibu semua bagaimana kita memaksimalkan bandara JBS ini supaya memberikan manfaat bagi masyarakat ini juga perlu kita pikirkan dalam RPJPD kita,” katanya.
Disampaikan pula potensi ekonomi, sektor tersier berupa perdagangan besar dan eceran serta jasa mengalami kenaikan. Sektor sekunder berupa industri pengolahan sempat kontraksi saat pandemi, namun dapat kembali naik. Sektor primer yaitu pertanian mengalami kenaikan meskipun sangat kecil.
“Potensi pariwisata untuk bisa dikembangkan, termasuk kawasan pariwisata terpadu dengan kabupaten-kabupaten sekitar. Karena kalau kita hanya mengandalkan pariwisata lokal tentu akan sulit bersaing dengan lokasi wisata lain yang menjamur, bahkan BUMDes juga banyakan bergerak di sektor wisata,” katanya.
Sekda juga mengingatkan Purbalingga akan menghadapi tantangan pembangunan. Jawa Tengah dihadapkan pada isu strategis : transisi demografi, kemiskinan, daya saing dan karakter SDM, ketimpangan antar wilayah dan ekonomi hijau. Maka tantangan Purbalingga 2045 adalah : transformasi kualitas manusia, pembangunan ekonomi inklusif keberlanjutan daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam pembangunan, transformasi tata kelola pemerintahan, konektivitas antar wilayah dan infrastruktur berkelanjutan.
Dia juga menegaskan agar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Purbalingga tahun 2025 – 2045 harus memperhatikan beberapa aspek. Salah satunya memperhatikan potensi, peluang dan isu strategis.
“Kebijakan penyusunan RPJPD di antaranya memperhatikan potensi, peluang, isu strategis dan hasil evaluasi/capaian pembangunan sebelumnya,” tandasnya.