Purbalingga, serayunews.com
“Masing-masing di Balai Desa Mangunegara Mrebet, Balai Desa Pakuncen Bobotsari, Balai Desa Metenggeng, Objek Wisata Purbasari Pancuranmas serta Masjid Jami Wali Perkasa Desa Pekiringan Karangmoncol,” kata pengelola Museum, Triningsih, Rabu (30/11/2022).
Program pameran yang telah dilaksanakan Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja dalam tiga tahun terakhir ini digelar pada 28 November sampai 3 Desember 2022. Pada tahun 2022 ini, program Museum Keliling masih menerapkan konsep pameran koleksi dan talkshow kebudayaan.
Triningsih menjelaskan, program Museum Keliling bukan hanya berusaha keberadaan museum kepada masyarakat, namun juga untuk meningkatkan kecintaan pada kekayaan dan kearifan lokal.
“Mungkin yang dekat kota sudah mengenal dan sering berkunjung ke Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja. Tetapi masyarakat di desa-desa kan mungkin belum,” ungkapnya.
Edukator museum, Sujatno menyebut komitmen Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja mengenalkan eksistensi museum sekaligus mengangkat keunikan lokal sebagai tema di masing-masing lokasi Museum Keliling 2022 adalah hal yang bagus.
“Misal, kita angkat tema terkait jejak sejarah Islam di Purbalingga saat pameran koleksi di halaman Masjid Jami Wali Perkasa di Desa Pekiringan. Kan, nyambung tuh sama koleksi Pedang Timur Tengah yang dimiliki,” ujarnya.
Kabid Pembinaan Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Wasis Andri Wibowo, S.Pd. Menambahkan, nilai kearifan lokalitas juga tidak hanya memantik rasa ketertarikan. Akan tetapi juga rasa bangga.
“Kalau ternyata di Museum Soegarda menyimpan koleksi asal desa tersebut, pasti rasanya akan ada kebanggaan tersendiri,” kata Wasis.
Ditambahkan, Museum Keliling tahun 2022 kembali menggelar tayangan talkshow kebudayaan bersama narasumber. Yang mana, talkshow bisa dilihat di Channel Youtube Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja.
Tema pembahasan di program Museum Keliling 2022 dari Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja ada dua. Yakni, Perempuan sebagai Agen Budaya dan Bangunan Cagar Budaya Peninggalan Masa Kolonial.
“Talkshow ini menjadi yang terakhir diadakan di Museum Keliling, karena tahun depan kita sudah merancang hal baru lagi untuk disajikan di Museum Keliling,” ungkap Wasis Andri Wibowo.
Salah satu pelajar yang menyaksikan program Museum Keliling, Holis Setiyono mengaku senang dengan adanya pameran koleksi museum dilaksanakan pukul 08.00 – 14.00 WIB di dekat sekolahnya.
“Karena saya jadi bisa melihat benda-benda jaman dahulu,” kata Holis.
Pengujung lainnya, Ngudiarti menyebut hadirnya Museum Keliling dari Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja sangat membantu masyarakat yang ada di desa.
“Kami jadi lebih tahu adanya museum dan koleksi-koleksinya,” kata Ngudiarti.