Purwokerto, Serayunews.com
EVP & Chief Administration Officer (CAO) Paragon, Miftahudin Amin mengatakan, salah satu kontribusi konkret Paragon dalam pengembangan dunia pendidikan adalah dengan memberikan suport pada Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP). Menurutnya, memperkuat sisi pemberitaan seputar pendidikan bisa menumbuhkan motivasi bagi pelaku-pelaku dunia pendidikan untuk meningkatkan inovasi.
“Paragon berkomitmen untuk membangun bangsa melalui pendidikan, dengan gerakan grassroot, mengembangkan personel yang menjadi penggerak di komunitasnya. Kita dorong komponen masyarakat untuk menjadi teladan, meningkatkan prestasi melalui pemberitaan-pemberitaan,” jelasnya saat menjadi narasumber dalam zoom meeting Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch IV, Selasa (22/2/2022).
Lebih lanjut Miftahudin mengatakan, antara pendidikan dan inovasi tidak bisa dipisahkan. Ia mencontohkan untuk membangun sebuah laboratorium misalnya, tidak hanya dari sisi bangunan fisik saja, tetapi juga dibutuhkan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengisi aktivitas di laboratorium tersebut.
“Perusahaan yang berkembang harus mampu mengambil peran dalam menciptakan calon pemimpin, generasi penerus. Ketika kita berkontribusi kepada kampus misalnya, dengan melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas para dosen, maka juga akan berdampak pada kualitas lulusan universitas tersebut. Hal ini juga selaras dengan kebutuhan perusahaan, dimana tenaga kerja lebih siap dan efektif dari sisi kemampuan dan ketrampilannya,” tuturnya.
Sementara itu, CEO of Paragon Tecnology and Innovation, Salman Subakat menyampaikan, sebagai perusahaan yang sudah berdiri puluhan tahun, yaitu sejak tahun 1985, Paragon tumbuh beriringan dengan tujuan dan nilai-nilai yang dianut menjadi perusahaan kosmetik terbesar, sekaligus market leader kosmetik di Indonesia. Saat ini tercatat ada 1.600 produk.
“Dalam mengembangkan Paragon, kita juga selalu bersinergi untuk mendukung dunia pendidikan melali berbagai program beasiswa, pelatihan dan lainnya. Selain itu kita juga berkomitmen dalam bidang kesehatan, ekonomi, pemberdayaan perempuan serta pelestaran lingkungan,” terangnya.
Keberadaan Paragon yang sudah menyebar pada 34 provinsi, saat ini sudah menyentuh pemberdayaan kepada lebih dari 14.500 guru, 4.300 dosen, 440.000 anak muda melalui program bea siswa, 200 lebih komunitas serta ribuan relawan baik yang bergerak di bidang lingkungan seperti bank sampah, pendirian taman baca hingga posyandu.
“Dengan memberikan manfaat, maka secara otomatis kita akan tumbuh,” kata Salman.
Pada kesempatan tersebut, Direktur GWPP, Nurcholis Basyari menyampaikan, sebanyak 15 wartawan yang mengikuti program FJP GWPP Batch IV ini merupakan murni hasil seleksi dari berbagai media. Sehingga komitmen untuk memajukan isu-isu pendidikan diharapkan melekat pada semua peserta.
“Kalau pada periode sebelumnya, sebagian ada peserta yang merupakan undangan, tetapi untuk FJP GWPP Batch IV ini, semuanya murni hasil seleksi,” katanya.