Nusawungu, serayunews.com
Setelah banjir di Nusawungu surut dan dapur umum ditutup pada Jumat (25/3) lalu, NU Cilacap Peduli masih menggelar aksi sosial program recovery pasca banjir. Sebab, setelah sekitar 11 hari dilanda banjir, masih dibutuhkan penanganan bagi korban terdampak, seperti lingkungan yang kotor, sumur yang tercemar air banjir serta penyakit yang menjangkit.
Koordinator NU Cilacap Peduli Basit Wahib menyampaikan, program recovery pasca banjir terus digelar dengan menerjunkan tim relawan seperti dari Bagana dan Lembaga Kesehatan NU.
Menurutnya, recovery pasca banjir dibutuhkan masyarakat yang terdampak, seperti bersih-bersih tempat ibadah dan fasilitas umum yang sempat tergenang dan menyisakan kotoran/lumpur banjir.
“Recovery sudah dimulai sejak hari Jumat, setelah dapur umum ditutup kita masih distribusikan logistik, kemudian juga membersihkan tempat ibadah dan fasilitas umum seperti di Ponpes dan MTs NU Darussalam Nusawungu, selain itu kita juga sedot sumur warga yang tercemar banjir,” ujar Basit.
Pelaksanaan bersih di tempat ibadah dan fasilitas umum, sedikitnya melibatkan 50 anggota Bagana. Sisa lumpur bajir yang sempat terbawa banjir dibersihkan dengan disemprot menggunakan mesin pompa air, kemudian disterilkan dengan cairan disinfektan.
“Target kita juga bersihkan sumur yang tercemar banjir bersama himpunan ahli kesehatan lingkungan Indonesia (HAKLI),” ujarnya.
Selain membersihkan tempat ibadah dan fasilitas umum, NU Cilacap Peduli juga menggelar pelayanan kesehatan gratis bagi warga terdampak, karena banyak warga yang dilaporkan terserang gatal-gatal. Selain itu, distribusi logistik dari para donatur juga terus dilakukan.
Diketahui, banjir yang melanda wilayah Kecamatan Nusawungu yang terjadi sejak tanggal 15 Maret 2022 berdampak kepada ribuan jiwa di sembilan desa. Sehingga, warga yang terdampak masih menjadi prioritas penanganan recovery pasca banjir, terutama dari NU Cilacap Peduli.