SERAYUNEWS – Sehari setelah mendeklarasikan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati, DPC PDI Perjuangan Banyumas menggelar Rakercabsus, Rabu (28/08/2024).
Rakercabsus dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus, baik di DPC, PAC sampai ke pengurus ranting. Serta hadir juga 12 pengurus partai pengusung yang tergabung di Koalisi Banyumas Bersatu (KBB).
Ketua DPC PDI Perjuangan Banyumas dr Budhi Setiawan menyampaikan, Rakercabsus bertujuan untuk mensosialisasikan pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Sadewo Tri Lastiono dengan Dwi Asih Lintarti.
Adapun 12 parpol yang tergabung yakni PDI P, PKB, PKS, PPP, PAN, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, Gelora, Perindo, dan Partai Ummat. Harapannya dari masing-masing parpol pendukung, bisa solid dalam memenangkan pasangan Sadewo-Lintarti.
“Jadi harapan kami, hari ini kita berkumpul, melangkah, dan berkomitmen,” katanya.
Pernyataan sikap dukungan itu tertuang dalam bentuk surat, harus terealisasikan dalam bentuk nyata di lapangan. Jika semua bergerak sesuai komitmen, maka sangat mungkin untuk bisa memenangkan Sadewo-Lintarti, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyumas.
“Untuk pemenangan, masing-masing bergerak mengamankan konstituennya untuk mendukung,” katanya.
Total parpol yang mendukung dalam Koalisi Banyumas Bersatu (KBB), hari ini bertambah Demokrat, Gerindra, Golkar, dan NasDem.
Bergabungnya Gerindra menjadi hal yang cukup mengejutkan. Pasalnya, sehari sebelumnya, Koalisi Banyumas Maju (KBM) yang digawangi Gerindra, telah menentukan pasangan calon, yakni Ma’ruf Cahyono dan Imanda.
Namun, Tiba-tiba Imanda menyatakan mundur dari pencalonan bupati – wakil bupati. Kemudian Gerindra merapat kepada PDI Perjuangan atau Koalisi Banyumas Bersatu.
“Kami, saya dan Bu Lin dan PDI Perjuangan sebenarnya hitungannya sudah head to head. Tapi di last minute terjadi kesepakatan tadi malam,” kata Sadewo.
Sampai terbentuknya Koalisi Banyumas Bersatu, lanjut Sadewo, tentu telah menempuh jalan panjang. Komunikasi politik termasuk di dalamnya adanya negosiasi, untuk menatap ke depan.
“Ya karena kesepahaman, komunikasi politik, ada nego nego politik ke depan gimana,” ujar Dewo.