Purbalingga, serayunews.com
Tahap I pembangunan Pasar Badog yang baru, telah selesai penggarapannya. Lokasinya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi pasar yang lama, yakni masih di Kelurahan Bancar. Awalnya, bangunan baru rencananya akan dipakai sebelum Ramadan tahun ini.
Namun, rencana tersebut batal direalisasikan. Sehingga, para pedagang masih harus menempati lokasi lama.
“Belum pasti waktunya, akan ada pembahasan di paguyuban,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag), Johan Arifin, Senin (27/02/2023).
Baca juga: [insert page=’kemendag-gelontorkan-dana-rp3-m-pembangunan-pasar-badog-purbalingga-dilanjutkan’ display=’link’ inline]
Alasan penundaan pemindahan pedagang, karena belum sepenuhnya bisa menampung pedagang. Jumlah pedagang saat ini, ada sekitar 388 orang. Belum lagi dengan jumlah pedagang Pasar Bancar.
“Pasar Badog tahap 1 belum bisa menampung seluruh pedagang Pasar Badog Bancar, khususnya untuk pedagang kios karena tahap 1 belum mbangun kios,” katanya.
Lebih lanjut, Johan menjelaskan, bahwa Dinperindag merencanakan semua pedagang Pasar Badog dan Pasar Bancar, akan tertampung semua setelah pembangunan Pasar Badog Bancar tahap 2 nanti.
“Kemungkinan pindahan setelah pembangunan tahap 2 sekalian,” ujarnya.
Sementara itu, pembangunan tahap dua rencananya Juni 2023 sudah mulai pengerjaan fisik. Perkiraannya pembangunan tahap 2 itu, akan menelan biaya sampai Rp3 miliar.
“Saat ini sedang tahap perencanaan, mudah-mudahan Juni sudah bisa mulai pengerjaan fisik,” kata dia.
Sementara itu, pedagang di Pasar Badog sudah siap untuk berpindah. Mereka sudah sempat mendengar informasi terkait pemindahan tempat itu.
“Katanya di tanggal 9 Maret siap-siap, tanggal 10 Maret 2023 sudah pindah. Formulir juga sudah terisi, sudah mengumpulkan fotokopi KK dan KTP. Ya, sesuai dengan prosedur persetujuan,” katanya.