Banjarnegara, serayunews.com
Sejak penutupan sejumlah objek wisata akibat PPKM yang diterapkan pemerintah pusat, sudah banyak para pelaku usaha pariwisata gulung tikar. Belum lagi jika PPKM masih terus diperpanjang entah sampai kapan.
Banjarnegara saat ini sebenarnya sudah masuk level 3, namun kebijakan pariwisata masih belum mendapatkan izin untuk operasional. Kondisi ini praktis membuat para pelaku usaha pariwisata khususnya biro perjalanan wisata tidak pernah mendapatkan job sejak pandemi melanda.
“Akhir tahun lalu kami sempat mendapatkan angin segar, sebab pariwisata kembali dibuka. Namun sejak kasus Covid 19 kembali meningkat, kami pun harus berpuasa lagi. Saat ini kasus mulai mereda, semoga ada angin segar bagi kami untuk kembali bekerja dan mendapatkan penghasilan,” kata Edy, pelaku biro wisata di Banjarnegara.
Sejak masa pandemi, dia bersama rekan yang lain praktis tidak pernah mendapatkan job. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang sudah gulung tikar. Bahkan untuk mencari pekerja serabutan pun kian sulit.
Kondisi yang sama juga dialami oleh Akhmad Fajar, direktur The PIkas Adventure Banjarnegara. Sejak pandemi, dia terpaksa menutup objek wisata minat khusus Arung Jeram. Hal ini sesuai dengan ajuran pemerintah terkait penutupan objek wisata selama pandemi.
“Semua memang terdampak, kami berharap wabah ini segera berlalu, sehingga kami selaku pengusaha pariwisata bisa kembali beraktivitas. Selama pandemi ini, kami juga terpaksa mengurangi karyawan. Mau tidak mau, itu harus kami lakukan,” katanya.
Dikatakannya, setiap ada masa PPKM berakhir, dia selalu berharap agar pemerintah kembali melonggarkan kegiatan pariwisata.
“Kami hanya bisa pasrah dan berusaha bertahan, meski tidak ada pemasukan,” ujarnya.