SERAYUNEWS – Performa luar biasa ditampilkan pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, di turnamen internasional Badminton Asia Championships 2025.
Laga ganda campuran ini mencuri perhatian banyak pihak, termasuk Pelatih Kepala Ganda Campuran PBSI, Rionny Mainaky.
Meski Jafar/Felisha harus terhenti di babak semifinal, Rionny tetap memberikan apresiasi tinggi—disertai catatan penting—untuk pengembangan pasangan ini ke depannya.
Menurut Rionny, perjuangan Jafar/Felisha dalam laga melawan pasangan unggulan Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, menunjukkan potensi besar yang masih perlu diasah.
Dalam pertandingan yang berlangsung tiga gim (21-15, 21-23, 11-21), pasangan muda Indonesia sempat memegang kendali permainan, namun belum mampu menjaga konsistensi hingga akhir.
“Start mereka memang agak kurang bagus tapi bisa membalikkan keadaan di gim pertama dan kedua. Sayangnya, di akhir-akhir tidak bisa menyelesaikan. Gim ketiga jadi milik lawan karena pengalaman dan variasi permainan mereka lebih matang,” ujar Rionny.
Meski hasil belum maksimal, Rionny menyebut turnamen ini sebagai tonggak penting dalam pembentukan mental dan teknik bertanding Jafar/Felisha.
“Secara keseluruhan luar biasa, tapi jangan cepat puas. Harus dievaluasi lagi. Teknik main harus ditingkatkan dan tenaga ditambah.”
Rionny juga memuji dedikasi Jafar/Felisha di luar pertandingan.
“Mereka rajin, disiplin, setiap hari belajar permainan lawan. Dari kualitasnya sekarang, mereka sudah siap main di level atas. Keyakinan harus diperkuat lagi.”
Pelatih yang juga pernah membina para juara dunia ini mengakui, debut pasangan muda tersebut terbilang cukup matang, terutama dalam hal pengendalian emosi dan tekanan di panggung besar.
“Mereka tahu cara hadapi rasa gugup. Saya selalu ingatkan pentingnya kuasai situasi sejak awal—servis, menyerang, dan saat diserang harus tetap tenang. Mindset itu penting: kalian bisa!”
Tak hanya fokus pada Jafar/Felisha, Rionny juga memberikan evaluasi terhadap pasangan lain di sektor ganda campuran Indonesia.
“Masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, khususnya bagaimana bisa bermain lebih tenang dan lepas dari tekanan lawan.”
Dengan pembinaan yang terarah dan evaluasi berkelanjutan, peluang ganda campuran Indonesia untuk bersinar di level dunia kian terbuka lebar. Jafar/Felisha menjadi salah satu harapan baru yang mulai menunjukkan sinarnya.***