
SERAYUNEWS- Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2 telah resmi dibuka.
Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan SDM unggul melalui skema magang terstruktur di berbagai sektor industri.
Dengan penambahan kuota dan proses seleksi ketat, pemagangan ini menjadi salah satu jembatan penting yang menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Lulusan diploma dan sarjana kini memiliki akses lebih terbuka untuk bekerja secara langsung di dunia industri lewat program magang nasional.
Selain pengalaman, para peserta memperoleh kompensasi yang memadai serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Penambahan gelombang kedua di tahun ini menandakan antusiasme tinggi dari masyarakat dan pelaku industri.
Syarat pendaftaran program magang nasional batch 2 tahun 2025 telah diperbarui agar semakin relevan untuk kebutuhan lulusan baru.
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa calon peserta harus merupakan Warga Negara Indonesia, terbukti dengan kepemilikan NIK aktif.
Selain itu, kandidat wajib memiliki ijazah D3/D4/S1 yang diperoleh paling lama satu tahun sebelum pendaftaran.
Ketentuan ini memastikan peserta yang lolos seleksi memang benar-benar fresh graduate dan siap memasuki dunia kerja.
Proses validasi dokumen menjadi langkah berikutnya. Peserta harus menyiapkan fotokopi KTP, ijazah atau surat keterangan lulus, CV terbaru, serta pas foto sesuai standar.
Seluruh dokumen diverifikasi secara online melalui platform resmi maganghub.kemnaker.go.id.
Lulusan dari perguruan tinggi yang telah terdaftar di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendapatkan prioritas dalam seleksi.
Tahapan pendaftaran dimulai pada 6 hingga 14 November 2025. Setelahnya, peserta yang telah lolos proses validasi akan mengikuti seleksi yang melibatkan tes administrasi, kemampuan dasar, serta wawancara online.
Pengumuman peserta magang terpilih berlangsung pada 21 November 2025, lalu pembukaan resmi magang batch 2 pada 24 November 2025.
Dengan sistem seleksi yang transparan, pemerintah mengupayakan lintas daerah dan akses setara bagi seluruh pelamar.
Gaji atau uang saku peserta magang mengikuti standar Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) setempat.
Besaran ini berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp5.396.761 per bulan, tergantung di mana peserta menjalani program magang.
Misalnya, peserta magang di DKI Jakarta memperoleh uang saku hingga Rp5.396.761, sedangkan di wilayah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat berkisar di angka Rp2.169.349–Rp2.191.232 per bulan.
Penghitungan gaji tanpa potongan dengan pembayaran setiap bulan selama periode magang yang berlangsung maksimal enam bulan.
Di luar uang saku, peserta juga memperoleh perlindungan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang meliputi jaminan kehilangan pekerjaan dan jaminan kematian.
Fasilitas ini akan meningkatkan rasa aman sekaligus menambah daya tarik magang nasional sebagai pilihan transisi dari dunia kampus menuju dunia profesional.
Tidak hanya gaji dan perlindungan sosial, peserta magang mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan besar, lembaga pemerintah, maupun BUMN seperti Bank Indonesia.
Pemerintah menekankan bahwa melalui magang, lulusan baru akan bekerja pada praktik kerja nyata yang pasar tenaga butuhkan kerja saat ini.
Peluang mengikuti Pemagangan Nasional 2025 Batch 2 terbuka sangat luas, mengingat pemerintah menargetkan peningkatan kuota dari 20.000 peserta pada gelombang pertama menjadi 80.000 peserta di gelombang kedua.
Sektor-sektor industri yang membuka magang mencakup dunia usaha, perbankan, manufaktur, BUMN, teknologi informasi, dan lembaga pemerintah.
Penempatan peserta diprioritaskan secara merata agar seluruh lulusan baru di berbagai daerah dapat memperoleh akses pengembangan karier yang inklusif.
Tingginya jumlah lowongan, yakni lebih dari 26.000 posisi magang, menandakan bahwa lulusan baru bisa memilih bidang yang sesuai minat dan kompetensi.
Data juga menunjukkan sebanyak 156.000 pelamar mendaftar pada batch sebelumnya, menandakan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program ini makin tinggi.
Melalui magang ini, peluang untuk langsung direkrut sebagai karyawan tetap sangat terbuka, terutama bagi peserta yang menunjukkan kinerja unggul selama proses magang berlangsung.
Melihat tren rekrutmen tahun sebelumnya, sebagian besar peserta magang yang berhasil lolos seleksi mendapatkan kesempatan penyerapan ke dalam industri dan jaringan profesional yang lebih luas.
Pengalaman magang nasional juga sangat membantu lulusan baru dalam membangun portofolio, meningkatkan daya saing, serta memberikan pemahaman nyata tentang dunia kerja dan tantangannya.
Berkat program magang nasional batch 2, transisi dari kampus ke dunia kerja menjadi jauh lebih terarah.
Selain itu, sinergi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi semakin kuat, menciptakan ekosistem kerja yang produktif terhadap perubahan.***