Banjarnegara, serayunews.com
Upaya membuka akses jalan guna membuka simpul perekonomian masyarakat terus dilakukan pemerintah, termasuk dengan adanya jembatan yang berada di dusun Plipiran ini akan menghubungkan dua kecamatan yakni Madukara dan Pagentan.
Selain membuka akses jalur perekonomian, keberadaan jembatan ini juga menjadi jalur alternatif menuju objek wisata dataran tinggi Dieng.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, pembangunan jembatan Plipiran yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 6,7 miliar ini masih dalam proses pembangunan, saat ini progres pembangunan sudah mencapai 43 presen, yakni sudah pada tahap pemasangan kerangka jembatan.
Dikatakannya, jembatan dengan bentang mencapai 60 meter dengan ketinggian 15 meter ini akan membuka akses perekonomian warga setempat yang mayoritas bergerak pada bidang pertanian dan perkebunan salak.
“Alhamdulillah sampai dengan minggu ini sudah mencapai 43 persen. Masih dalam proses pemasangan struktur kerangka dan perangkaian pilar-pilarnya,” kata bupati.
Dengan dibangunnya jembatan tersebut, bupati berharap, selain akan memudahkan akses, akan bisa mendukung perputaran ekonomi masyarakat.
“Jembatan ini sangat penting, Saya optimistis akan mendukung perkembangan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Bupati juga optimistis, setelah adanya jembatan ini nantinya akan menjadi jalur favorit menuju Dieng. Selain lebih cepat, view nya sangat bagus. Dari starting point Arung Jeram Sungai Serayu di Singomerto Kecamatan Sigaluh, Dieng bisa ditempuh tak lebih dari satu jam melewati jalur ini. Di sebelahnya adalah Bukit Panongan yang masih asri.
Sementara itu Kades Limbangan, Pujianto berharap, sebelum akhir tahun ini jembatan jadi. Mengingat fungsinya sangat strategis, karena menghubungkan penduduk dan wisatawan menuju Kecamatan Batur melalui Pagentan, sehingga akan menyingkat jarak ke Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.
“Keberadaan jembatan sangat dibutuhkan warga untuk memudahkan akses dua kecamatan, sekaligus jalur alternatif wisata ke Dieng. Wisatawan ke Dieng akan lebih cepat dan lebih enak. Apalagi sekarang jalannya sudah jos banget berkat pak Bupati,” ujarnya.
Adapun, kondisi jembatan lama sudah rusak. Warga membuat jembatan sementara dari bambu yang hanya kuat dilewati sepeda motor.
Kabid Bina Marga DPUR PR, Hermawan Tutut mengatakan, pembangunan jembatan tersebut masuk dalam kegiatan Peningkatan Jalan Se Kecamatan Madukara, termasuk di dalamnya pembangunan jembatan Plipiran dengan total nilai kontrak awal Rp 14.197.181.000,-. Waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender, dan pada minggu ini sudah mencapai 88 hari kalender.