
SERAYUNEWS – Dalam situasi bencana alam, kebutuhan mendesak tidak hanya soal tempat tinggal dan air bersih, tetapi juga pemenuhan gizi harian. Kondisi yang serba terbatas membuat banyak pengungsi mengandalkan makanan instan, seperti mi atau makanan siap saji, yang sebenarnya kurang memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Padahal, di masa pemulihan, asupan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral sangat dibutuhkan untuk menjaga energi, imunitas, serta mempercepat proses pemulihan tubuh.
Ahli gizi menekankan bahwa makanan tinggi gizi harus tetap diprioritaskan, terutama yang mudah dipersiapkan di kondisi lapangan. Salah satu opsi yang mulai banyak dilirik adalah susu bubuk, termasuk susu kambing, yang dikenal memiliki nilai gizi lengkap serta mudah dikonsumsi.
Susu bubuk tidak membutuhkan penyimpanan khusus dan dapat disajikan hanya dengan air hangat, sehingga praktis untuk dapur umum maupun distribusi bantuan. Susu kambing seperti susu Urra memiliki keunggulan khusus karena kandungan proteinnya berada pada kisaran 4,3%, lebih tinggi dibandingkan susu sapi dengan 3,8%, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian pengungsi yang rentan mengalami defisit gizi.
Selain itu, susu kambing juga mengandung vitamin A, kalsium, fosfor, dan zat besi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, tulang, fungsi otot, hingga daya tahan tubuh—faktor yang sangat dibutuhkan ketika tubuh berada dalam kondisi stres atau kekurangan istirahat.
Keunggulan lainnya, susu kambung memiliki struktur lemak lebih kecil dan lebih mudah dicerna sehingga cocok untuk anak-anak, lansia, maupun pengungsi yang mengalami gangguan pencernaan akibat stres fisik dan emosional. Kandungan casein yang lebih rendah juga membuat susu kambing cenderung lebih nyaman dikonsumsi oleh mereka yang sensitif terhadap susu sapi.
“Salah satu produk yang memanfaatkan keunggulan ini adalah Urra, susu kambing bubuk berbasis kambing Saanen. Produk ini diformulasikan dengan komposisi susu kambing sebesar 60%, lebih tinggi dibanding produk sejenis, sehingga memberikan profil nutrisi yang lebih optimal untuk kebutuhan darurat maupun konsumsi harian” Ujar Vania, Brand Develoment PT Sentir Lengo Potro yang merupakan Principal dari susu Urra.
“Urra juga memiliki rasa yang lebih lembut dan tidak beraroma tajam seperti susu kambing pada umumnya, memudahkan penerimaan terutama pada anak-anak di lokasi pengungsian. Selain itu, keberadaan prebiotik alami pada susu kambing berpotensi mendukung kesehatan usus, yang sering terganggu akibat stres dan pola makan tidak teratur selama masa evakuasi” tambahnya.
Tubuh dengan pencernaan yang baik lebih mampu menyerap nutrisi, sehingga lebih cepat pulih. Di beberapa penelitian, profil nutrisi susu kambing bahkan dikaitkan dengan peningkatan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan susu sapi, khususnya pada kondisi kekurangan gizi kronis.
Dalam situasi bencana, penyediaan makanan tinggi gizi sering kali menjadi tantangan. Karena itu, pilihan nutrisi praktis namun padat gizi seperti susu kambing dapat menjadi salah satu solusi yang layak dipertimbangkan oleh relawan, organisasi kemanusiaan, maupun keluarga pengungsi.
Dengan kandungan protein, mineral, dan lemak yang mudah dicerna, susu kambing menawarkan dukungan yang komprehensif bagi proses pemulihan. Urra sebagai salah satu produk susu kambing lokal yang telah diformulasi khusus, dapat menjadi opsi bernutrisi bagi pengungsi yang membutuhkan asupan cepat, aman, dan sesuai untuk berbagai kelompok usia. Dalam kondisi darurat sekalipun, menjaga kecukupan gizi tetap menjadi bagian penting dari upaya pemulihan dan ketahanan kesehatan masyarakat.***