SERAYUNEWS – Indonesia sedang tidak baik-baik saja! Ungkapan itu terlontar dari ratusan mahasiswa Banyumas yang berunjuk rasa di depan Pendopo Pemkab Banyumas, Senin (19/2/2024) petang.
Presiden Jokowi sebagai seorang pemimpin, mereka anggap telah memainkan konstitusi. Hal itu terlihat, dari beberapa kebijakan yang janggal pada masa Pemilu 2024 ini.
Diantaranya adalah soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuat aturan soal umur untuk Capres-Cawapres.
“Pemilu ini tidak netral, contohnya aturan yang tidak boleh menjabat jadi bisa menjabat. Tidak boleh memain-mainkan konstitusi,” kata Koordinator Aksi, Ilham Alhamdi, Senin (19/02/2024).
Keresahan atas rusaknya konstitusi itu, mereka suarakan melalui aksi bersama Aliansi Mahasiswa Banyumas Raya.
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus itu, mendesak masuk ke gedung DPRD. Tetapi karena tak dapat izin, mereka menutup jalan Jenderal Soedirman di sisi selatan Alun-alun Purwokerto.
Mereka melanjutkan orasinya, dengan kobaran api dari ban mobil yang mereka bakar di tengah jalan.
“Kita sebagai mahasiswa yang katanya agen of chage atau agen perubahan bangsa, memiliki spirit ingin menyadarkan masyarakat khususnya Banyumas,” katanya.
Ilham menambahkan, tidak ada tuntutan khusus kepada Pemkab Banyumas. Hanya saja, keresahan itu mereka suarakan agar masyarakat, juga bisa lebih terbuka menyikapi kondisi saat ini.
“Aksi ini untuk refleksi saja, bahwa kita tidak menuntut kepada Pemkab Banyumas. Kita sosialisasikan saja, bahwa mahasiswa di Banyumas yang juga peduli,” kata dia.