Pengetesan dilakukan dengan metode drive thru. Semua penumpang yang masuk ke rest area tersebut diarahkan masuk ke tempat rapid tes antigen yang disiapkan tanpa perlu turun dari mobil. Selanjutnya, petugas yang siaga akan melakukan pengecekan. Apabila pengendara sudah membawa surat rapid antigen, maka tidak perlu dilakukan pengetesan.
“Ini cara yang dilakukan kepolisian untuk melakukan checking (pengecekan) dari orang-orang yang melakukan perjalanan. Yang sudah bawa izin dan hasil tes maka dipersilakan jalan, tapi yang tidak bawa hasil tes langsung dites di sini,” kata Ganjar.
Ia menerangkan pengetesan acak itu sebagai upaya screening. Maka, Ia berharap kepolisian Polres Batang bersama TNI bisa mendukung upaya yang dilakukan pemerintah itu.
Tes Acak, Satu Orang Positif
Dari laporan yang disampaikan petugas, tes acak ini sudah dilakukan sejak tanggal 2 Mei lalu. Bahkan, sudah ada temuan satu orang positif Covid-19 dari Tulungagung.
Ganjar menjelaskan orang yang positif itu dikarantina sementara dan dilakukan swab PCR. Setelah didapatkan hasil positif dan ternyata orang tanpa gejala (OTG), maka orang tersebut dikembalikan ke daerah tujuan dengan berkomunikasi dengan pemda setempat.
“Jadi sudah ada _treatment_nya. Kalau positif dan OTG, maka dikomunikasikan dengan tempat tujuan agar bisa dijemput untuk diisolasi. Jadi diserahkan ke Pemdanya agar bisa dirawat di sana. Ini cara bagus sebagai upaya melindungi semuanya,” terang Ganjar.
Sementara itu, salah satu petugas pengetasan dari Biddokes Polres Batang, dr Cipto mengatakan, sudah banyak pelaku perjalanan yang dites di tempat itu. Ia membenarkan ada temuan satu kasus yang positif.
“Satu positif, perjalanan dari Jakarta mau ke Tulungagung. Kami mulai melakukan rapid antigen ini sejak tanggal 2 lalu, dan sudah banyak orang yang kami tes khususnya untuk memastikan mereka sehat,” ucapnya.