Junior Manager Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito, membenarkan peristiwa tersebut. Dimana Pos Pendakian Gunung Slamet jalur Gunung Malang dan Bambangan, merupakan di bawah pengelolaan KPH. Selasa pagi pihaknya mendapatkan laporan evakuasi korban meninggal.
“Benar, kami mendapatkan laporan hal itu, dan korban sudah berhasil dievakuasi tadi (Selasa, red) pagi, dengan kondisi sudah meninggal dunia,” kata Sugito, Selasa sore.
Dijelaskan, bahwa korban bersama enam rekan dalam rombongan. Mereka melakukan registrasi di Basecamp Bambangan pada Sabtu (05/12/2020). Rencananya mereka akan turun hari Minggu. Namun, dalam perjalanan menuju puncak, korban pisah dengan rombongan.
“Saat muncak, korban tidak bareng rombongan. Enam temannya berangkat terlebih dahulu, tapi sempat ketemu di pelawangan. Korban naik, temannya turun,” katanya.
Tetapi, pada Minggu sore enam temannya sudah sampai basecamp. Sampai petang, korban tak kunjung turun. Akhirnya, tim SAR naik untuk menyusur melalukan pencarian. Sekitar pukul 23.55 Wib korban ditemukan oleh tim SAR telentang, di jalur pendakian atas Pos 6 dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
“Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek, berjaket dan tidak mengenakan alas kaki, korban tidak mengenakan perlengkapan layaknya seorang akan mendaki gunung,” katanya.
Jenazah korban akhirnya berhasil dievakuasi sampai di basecamp Bambangan sekitar pukul 09.25 WIB, Selasa (08/12/2020). Selanjutnya jenazah dibawa ke Puskesmas Karangreja.
“Hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Karangreja dan inafis Polres Purbalingga, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diprediksi korban meninggal karena Hipotermia,” katanya.