Junior Manajer Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan, pendakian Gunung Slamet kembali dibuka mulai Selasa 13 Oktober 3020. Keputusan itu mengacu pada surat dari kepala BVMBG no.720/lap/46/BGL.v/2020 tanggal 9 Oktober 2020, perihal penurunan tingkat aktivitas gunung api Slamet level II (Waspada) menjadi level I (normal).
“Jalur pendakian via Baturraden, Banyumas dibuka mulai Kamis (22/10) lalu, Gunung Malang, Purbalingga telah dibuka, Selasa (13/10), serta Bambangan pada Minggu (25/10),” kata Sugito, Rabu (28/10/2020).
Sugito menjelaskan, selain karena masa pandemi juga untuk peningkatan keamanan dan kenyamanan, pendaki tetap harus memenuhi protokol kesehatan. Calon pendaki, katanya, wajib menunjukkan surat kesehatan dari dokter. Tak hanya itu, kuota pendaki setiap harinya juga dibatasi.
“Untuk Bambangan 300 orang per hari, Gunung Malang 50 orang per hari, dan Baturraden 50 orang per hari. Pendaki harus membawa surat keterangan sehat, wajib menggunakan masker dan membawa cadangan masker minimal dua buah,” katanya.
Sedangkan penerapan jaga jarak, lanjut Sugito, penggunaan tenda hanya 50 persen dari kapasitas. Peralatan pribadi juga wajib bawa sendiri-sendiri. Mulai dari peralatan makan sampai perlengkapan ibadah.
“Isi tenda maksimal 50 persen dari kapasitas. Dan jarak antar tenda diatur minimal dua wajib menggunakan peralatan pribadi untuk berbagai keperluan seperti makan, minum, ibadah dan lainnya,” kata dia.