SERAYUNEWS – Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap, mencatatkan peningkatan pendapatan produksi perikanan tangkap sepanjang tahun 2024.
Pendapatan yang dikelola melalui delapan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mencapai angka Rp136 miliar. JUmlah ini naik sekitar 15 hingga 20 persen dari pada tahun 2023 yang hanya sebesar Rp117 miliar.
Ketua KUD Mino Saroyo, Untung Jayanto mengungkapkan, bahwa pencapaian ini cukup menggembirakan, meskipun belum memenuhi target.
“Sesuai rencana anggaran pendapatan dan belanja KUD pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2023, target pendapatan di tahun 2024 adalah Rp150 miliar. Sayangnya, target tersebut belum tercapai,” ujar Untung, Rabu (22/1/2025).
Untung menjelaskan, bahwa cuaca ekstrem menjadi salah satu kendala utama dalam mencapai target pendapatan. Periode Desember hingga Maret sebagai musim barat, di mana angin kencang dan gelombang tinggi mempersulit nelayan untuk melaut.
“Biasanya, grafik produksi menurun drastis pada musim barat. Namun, kami memperkirakan hasil tangkapan akan kembali meningkat pada bulan Mei dan Juni,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga memengaruhi produktivitas nelayan. Salah satu contohnya adalah tanggul penahan gelombang di Pantai Kemiren yang dinilai belum optimal.
“Kami berharap drowing tanggul tersebut bisa lebih panjang, agar nelayan dapat beraktivitas dengan lebih aman,” tambahnya.
Kendati menghadapi berbagai tantangan, Untung memberikan apresiasi kepada seluruh pengusaha kapal dan anggota KUD yang terus aktif menjual hasil tangkapan mereka di TPI.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Meskipun target belum tercapai, pencapaian tahun ini menunjukkan peningkatan yang positif,” katanya.
KUD Mino Saroyo mengelola delapan TPI yang tersebar di lokasi strategis, seperti Lengkong, Kemiren, Tegalkamulyan, PPSC, Sentolokawat, Sidakaya, dan Bengawan Donan.
Saat ini, koperasi tersebut memiliki lebih dari 8.000 anggota yang aktif mendukung unit usaha perikanan.
Untuk tahun 2025, KUD Mino Saroyo menargetkan pendapatan perikanan tangkap sebesar Rp150 miliar.
Pihak koperasi optimis target tersebut dapat tercapai dengan pengembangan unit usaha lain, seperti penangkapan dan perdagangan ikan.
“Kami optimis bisa mencapai target di tahun 2025. Jika itu tercapai, dana sosial untuk anggota akan kami tingkatkan hingga 100 persen,” ungkap Untung.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2024 berlangsung pada 27 Februari 2025. Sebelumnya, pra-RAT akan berlangsung di kelompok nelayan yang tergabung dalam KUD Mino Saroyo.