Purbalingga, serayunews.com
Jemaah Aboge dan PP Muhammadiyah, telah menetapkan 1 syawal 1444 H. PP Muhammadiyah, paling awal merayakan Hari Raya Idulfitri dan bakal melaksanakan salat Id pada, Jumat (21/04/2023). Sedangkan Jemaah Aboge pada, Minggu (23/04/2023). Sementara ini, berdasarkan kalender Hijriyah Kementrian Agama, Pemerintah 1 Syawal kemungkinan bakal jatuh pada Sabtu (22/04/2023).
Sesepuh Jemaah Aboge Purbalingga, Kyai Maksudi menyampaikan, bahwa berdasarkan hitungan yang mereka yakini, 1 Syawal jatuh pada Minggu Wage.
“Hitungan kami, 1 Syawal pada Minggu Wage, atau 23 April 3023,” katanya, Rabu (19/04/2023).
Baca juga: [insert page=’perbedaan-penetapan-puasa-ramadan-tahun-2023-antara-muhammadiyah-nu-dan-aboge-di-purbalingga’ display=’link’ inline]
Dalam hitungannya, tahun 2023 merupakan tahun H. Sedangkan Ramadan tahun ini, hitungannya Donemro atau Ramadan tahun enam hari ke dua.
Perhitungan dalam satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal Ba/be, Wawu dan Jim akhir. Sedangkan dalam satu tahun, terdiri dari 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan Pasaran Jawa.
“Kami memulai puasa pada Jumat Wage, tanggal 24 Maret. Puasa harus 30 hari, jadi nanti Lebaran 23 April 2023,” ujarnya.
Penganut ajaran Aboge di Kabupaten Purbalingga banyak terdapat di Desa Onje, Kecamatan Mrebet. Bahkan di sana, ada masjid tua peninggalan zaman wali, yakni Masjid Sayyid Kuning.
“Perbedaan ini merupakan hal biasa, karena masing-masing punya dasar perhitungan. Jadi harapannya, tidak perlu menjadi polemik,” ujar Maksudi.
Sedangkan PD Muhammadiyah, sudah diumumkan bakal merayakan Idulfitri pada 21 April 2023 mendatang. Hal itu sudah sesuai dengan ketetapan dari pengurus pusat, memudian diteruskan ke daerah sampai ranting.