SERAYUNEWS – Bulan Suci Ramadhan 2025 semakin dekat. Ramadhan merupakan bulan yang dinanti umat Muslim di seluruh dunia. Selain meningkatkan ibadah, bulan ini juga menjadi momen silaturahmi dan refleksi diri.
Lalu, kapan awal 1 Ramadhan 2025 menurut Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah?
Penetapan awal Ramadhan didasarkan pada dua metode utama, yaitu hisab (perhitungan astronomis) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit).
Baik Muhammadiyah, NU, maupun pemerintah memiliki pendekatan masing-masing.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang dihitung berdasarkan posisi bulan. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah telah menetapkan:
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengumumkan hasil ini pada Rabu, 12 Februari 2025. Menurut hasil hisab, ijtimak menjelang Ramadhan 1446 Hijriah terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025 pukul 07:46:49 WIB.
Saat matahari terbenam, hilal sudah berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 Masehi.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Ramadhan melalui sidang isbat, yang dihadiri ormas Islam, pakar astronomi, dan perwakilan NU. Metode yang digunakan adalah kombinasi hisab dan rukyat.
Sidang isbat akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025.
Dalam Kalender Hijriyah 1446 Hijriah yang diterbitkan Kemenag, awal Ramadhan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, sama seperti hasil hisab Muhammadiyah.
NU menggunakan metode rukyat bil fi’li (pengamatan langsung) yang dikombinasikan dengan hisab imkanur rukyat (perhitungan kemungkinan terlihatnya hilal). NU akan mengikuti hasil sidang isbat yang digelar pemerintah.
Potensi perbedaan awal puasa antara Muhammadiyah, NU, dan pemerintah merupakan hal yang biasa terjadi. Perbedaan ini mencerminkan keragaman metode penentuan kalender Hijriah yang telah berlangsung lama di Indonesia.
Meskipun demikian, umat Islam diimbau untuk:
Pada 2025, hasil hisab Muhammadiyah dan prakiraan kalender Kemenag menunjukkan kemungkinan awal Ramadhan serentak pada 1 Maret 2025. Namun, penetapan resmi dari pemerintah tetap menunggu hasil sidang isbat.
Adapun Idul Fitri 1446 H, Muhammadiyah menetapkan jatuh pada 31 Maret 2025, sedangkan pemerintah baru akan memutuskan melalui sidang isbat menjelang akhir Ramadhan.
Dengan memahami metode yang digunakan masing-masing pihak, diharapkan umat Islam dapat menjalani Ramadhan dengan penuh kekhusyukan dan tetap menjaga persatuan.***